Selain banyaknya merek yang ada di pasaran, konsumen juga kerap dibingungkan ragam model roller.
Terutama, dari bahan yang diaplikasi. Tidak semua merek punya bahan sama. Seperti logam di bagian dalam part berbentuk bundar itu.
Misalnya ada yang adopsi bahan tipe tembaga atau juga ada yang berbahan aluminium. Tujuannya untuk menambah bobot roller sesuai keinginan berat. Manakah yang terbaik?
Sebenarnya yang terpenting adalah lapisan pelindung luarnya. Ini yang berfungsi untuk menjaga roller dari keausan dini.
Misalnya ada yang adopsi bahan tipe tembaga atau juga ada yang berbahan aluminium. Tujuannya untuk menambah bobot roller sesuai keinginan berat. Manakah yang terbaik?
Sebenarnya yang terpenting adalah lapisan pelindung luarnya. Ini yang berfungsi untuk menjaga roller dari keausan dini.
Kalau bahan logam sih, rasanya sama saja,” sebut Benny Rachmawan, Product Development Mitra 2000 selaku Produsen TDR dan YSS di Indonesia.
Selain itu, keakuratan dalam pembuatan juga tak kalah penting. Karena menurut Benny, ada juga yang bobotnya tak sama antar satu dan lain. ”Batas toleransinya sekitar 0,1 gram,” tambahnya.
Lain lagi kata Miekeel Tjahjanto dari MC Racing. Secara umum yang bagus memang tembaga.
Selain itu, keakuratan dalam pembuatan juga tak kalah penting. Karena menurut Benny, ada juga yang bobotnya tak sama antar satu dan lain. ”Batas toleransinya sekitar 0,1 gram,” tambahnya.
Lain lagi kata Miekeel Tjahjanto dari MC Racing. Secara umum yang bagus memang tembaga.
”Tapi, terkadang aluminium digunakan buat roller yang bobotnya ringan-ringan. Kalau pakai besi atau logam biasa, yang kalah teflonnya. Kalau kelamaan gak diganti, rumah roller yang rusak,” tutup pria endut ini.