Virus H5N1 memang dikenal paling berbahaya dibandingkan virus flu lainnya. Memiliki daya membunuh 12 kali lebih dahsyat dibanding virus flu lain.
“Mutasi virus flu burung mulai menyerang itik. Sebelumnya, itik tergolong kebal, tapi clade terbaru itu sangat mematikan itik. Selama 2012 telah terjadi sembilan kasus positif flu burung pada manusia dan seluruh penderitanya meninggal dunia,” terang dr. Nafsiah Mboi, Menteri Kesehatan RI.
“Penularan virus H5N1 paling efektif dari unggas. Sedangkan penularan melalui manusia kurang efektif. Walau begitu kalau ada penderita flu burung sebaiknya tidak terlalu banyak berdekatan,” tambah dr. Susan Hendrini, spesialis bedah paru dari RS Persahabatan, Jakarta Timur.
Penyebab terjangkitnya virus ini konsumsi daging dan telur yang dimasak kurang sempurna. Buat biker yang doyan konsumsi telur setengah matang, mesti lebih waspada. Virus ini bisa mati apabila cara memasak daging unggas dan telur memang sudah sempurna.
“Daging setengah matang dan telur setengah matang masih berpeluang terjangkit virus flu burung. Terutama jika unggas yang dikonsumsi sudah terjangkiti. Biasanya unggasnya juga berasal dari daerah yang terjangkiti virus H5N1. Untuk itu, sekali lagi diingatkan untuk memastikan dimasak hingga matang benar. Biar lebih aman,” wanti dr. Susan.
Apabila area tempat tinggal dicurigai terinfeksi virus ini menjaga kebersihan tangan dengan rajin mencuci tangan pakai sabun menjadi cara paling efektif agar tidak terjangkiti.
Virus ini juga bisa menginfeksi manusia melalui kotoran unggas. Dari kotoran ini virus bisa langsung berpindah ke tubuh manusia. Terutama apabila kondisi tubuh tidak fit.
“Kondisi tubuh yang lemah, capek, kurang istirahat akan menyebabkan daya tahan tubuh menjadi lebih rendah. Virus lebih mudah masuk,” lanjut dr. Susan.
Makanya untuk biker yang tinggal di sekitar wilayah terjangkiti virus H5N1 sebaiknya waspada. Menjaga kondisi selalu fit. Hal yang perlu dicurigai, apabila setelah pegang unggas, suhu badan tinggi. Apalagi diikuti dengan batuk. Sebab masa inkubasi virus H5N1 antara 1-7 hari.
Setelah itu, diikuti gejala yang mirip flu seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), demam tinggi di atas 38 derajat Celsius, sakit tenggorokan, batuk, mengeluarkan ingus, nyeri otot, sakit kepala, badan lemas, dan radang paru-paru (pneumonia). Apabila mendapati gejala tersebut, harus segera mendapatkan penanganan tepat. Bila dibiarkan mengakibatkan kematian.
MASKER
Apabila ada salah satu wilayah yang disebutkan sebagai wilayah terjangkit flu burung, melindungi diri dengan tidak berkontaminasi langsung dengan unggas juga pemakaian masker. Tentu saja masker yang dipakai berbeda dengan masker yang digunakan sat berkendara. Masker yang digunakan memiliki standar kesehatan yang bisa dibeli di toko atau apotik.
"Penularan lewat udara dimungkinkan, terutama jika ada yang memberantas unggas dengan pembakaran. Partikel dari unggas yang terjangkit, akan beterbangan di udara dan terbawa angin. Lalu terhirup oleh manusia bisa berkembang dalam tubuh," lanjut dr. Susan Hendrini dari RS Persahabatan, Jakarta Timur.
Untuk mencegah agar tidak menghirup partikel yang terinfeksi virus H5N1, dianjurkan menggunakan masker. "Masker tidak dianjurkan dipakai bergantian. Dan sebaiknya sekali pakai," tambah dokter satu putri ini. (motorplus-online.com)