Suka berkendara dengan celana ketat? Sebaiknya mulai sekarang kurangi kebiasaan pakai celana ketat. Apalagi yang berbahan jins. Karena bahan jins yang keras dan menempel di kulit berefek negatif buat daerah reproduksi dan syaraf.
Pengaruh celana ketat tidak hanya buruk buat pria yang memiliki organ reproduksi di luar. Buat wanita pun, walaupun organ reproduksi di dalam, tetapi ada bagian luar reproduksi.
Menurut dr. Winda dari RS. Sari Asih, Ciputat, Tangerang Selatan, kebiasaan memakai celana ketat pada wanita mempengaruhi syaraf dan bagian luar reproduksi. Bagian luar reproduksi wanita termasuk area sensitif yang harus diperhatikan agar tetap bersih dan kelembabannya normal. Terlalu lembab atau terlalu kering nggak sehat.
"Pemakaian celana ketat dengan bahan tebal dan kaku akan menekan kulit selangka, sekitar kewanitaan. Mengganggu sirkulasi wilayah itu. Kalau dipakai berkendara, pasti tidak nyaman. Karena bahan yang kaku bisa menekan langsung ke kulit dari pinggul hingga kaki," buka dokter berkacamata ini.
Tekanan berulang bisa menimbulkan gatal-gatal, keputihan bahkan bisa mengakibatkan tumbuh jamur. Karena daerah itu kurang sirkulasi udara, keringat yang keluar tidak bisa kering sempurna sehingga menjadi lembab berkepanjangan. Apalagi buat kulit yang sensitif. Gesekan celana ke kulit juga bisa merusak kulit.
Selain bagian kewanitaan, bagian pinggul juga mengalami tekanan. Hal ini menimbulkan nyeri di pinggul. "Kelamaan menimbulkan gatal pada kulit dan memerah," jelas dr. Winda.
Tekanan dari celana di daerah pinggul ini bisa berpengaruh pada syaraf di sekitarnya. Sangat terasa ketika duduk di jok. Aliran darah jadi tidak lancar. Termasuk ke bagian kaki. "Apalagi yang suka memakai celana ketat dan sepatu berhak stiletto. Syaraf makin tertekan. Dari celana dan sepatu," pesannya lebih lanjut.
Pengaruh yang paling sering dirasakan kaki mudah kesemutan. Rasa kesemutan sedikit demi sedikit dan kelamaan kaki seperti kebal, tidak mudah merasakan sesuatu. "Mengurangi sensitif kulit," ujar dr Winda.
Buat yang suka dengan celana ketat, sebaiknya tidak terlalu sering dipakai. "Pada malam hari kulit dan syaraf bisa diistirahatkan dengan memakai celana longgar," wanti ibu dokter itu lagi sambil bilang kalau itu juga bermanfaat agar aliran darah yang seharian ditekan, kembali lancar. Badan juga sehat. Ingat itu! (motorplus-online.com)
Pengaruh celana ketat tidak hanya buruk buat pria yang memiliki organ reproduksi di luar. Buat wanita pun, walaupun organ reproduksi di dalam, tetapi ada bagian luar reproduksi.
Menurut dr. Winda dari RS. Sari Asih, Ciputat, Tangerang Selatan, kebiasaan memakai celana ketat pada wanita mempengaruhi syaraf dan bagian luar reproduksi. Bagian luar reproduksi wanita termasuk area sensitif yang harus diperhatikan agar tetap bersih dan kelembabannya normal. Terlalu lembab atau terlalu kering nggak sehat.
"Pemakaian celana ketat dengan bahan tebal dan kaku akan menekan kulit selangka, sekitar kewanitaan. Mengganggu sirkulasi wilayah itu. Kalau dipakai berkendara, pasti tidak nyaman. Karena bahan yang kaku bisa menekan langsung ke kulit dari pinggul hingga kaki," buka dokter berkacamata ini.
Tekanan berulang bisa menimbulkan gatal-gatal, keputihan bahkan bisa mengakibatkan tumbuh jamur. Karena daerah itu kurang sirkulasi udara, keringat yang keluar tidak bisa kering sempurna sehingga menjadi lembab berkepanjangan. Apalagi buat kulit yang sensitif. Gesekan celana ke kulit juga bisa merusak kulit.
Selain bagian kewanitaan, bagian pinggul juga mengalami tekanan. Hal ini menimbulkan nyeri di pinggul. "Kelamaan menimbulkan gatal pada kulit dan memerah," jelas dr. Winda.
Tekanan dari celana di daerah pinggul ini bisa berpengaruh pada syaraf di sekitarnya. Sangat terasa ketika duduk di jok. Aliran darah jadi tidak lancar. Termasuk ke bagian kaki. "Apalagi yang suka memakai celana ketat dan sepatu berhak stiletto. Syaraf makin tertekan. Dari celana dan sepatu," pesannya lebih lanjut.
Pengaruh yang paling sering dirasakan kaki mudah kesemutan. Rasa kesemutan sedikit demi sedikit dan kelamaan kaki seperti kebal, tidak mudah merasakan sesuatu. "Mengurangi sensitif kulit," ujar dr Winda.
Buat yang suka dengan celana ketat, sebaiknya tidak terlalu sering dipakai. "Pada malam hari kulit dan syaraf bisa diistirahatkan dengan memakai celana longgar," wanti ibu dokter itu lagi sambil bilang kalau itu juga bermanfaat agar aliran darah yang seharian ditekan, kembali lancar. Badan juga sehat. Ingat itu! (motorplus-online.com)