Hal ini menjadi tanda tanya, mengapa setiap tahun jalur utama mudik di Pantura selalu diperbaiki. Apakah proses perawatan sudah sesuai prosedur atau bahkan anggaran yang selalu besar untuk perbaikan Pantura disunat? “Semua ada standarnya. Aspal berlubang ditambal secara berkala, bahkan kalau rusaknya parah diganti dengan beton termasuk memperbaiki pondasinya,” jelas Djoko Kirmanto, Menteri Pekerjaan Umum.
Menurut Djoko, Kementerian PU siap jika dilakukan audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) hingga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Kita (Kementerian PU) sudah berkerjasama dengan KPK. Bahkan di tahun 2010 KPK juga pernah berkantor di Kemen PU untuk mengetahui bagaimana kinerja Dirjen Bina Marga. Jadi KPK bisa memonitor dan sudah tugas KPK untuk mengontrol kinerja kami,” lanjut Djoko, ketika ditemui disela kegiatan di kantornya (17/07).
Seperti diketahui di jalur Pantura beberapa titik masih berlubang terutama di ruas jalan Indramayu hingga Cirebon, Jabar. Hal ini merupakan imbas dari intensitas hujan tinggi dan tidak disertai dengan perbaikan yang ideal. Kerusakan jalan juga terjadi di jalur Pantura Brebes, perbaikan jalan masih dilakukan dan terkesan dadakan serta tambal sulam. Hal ini tentu memicu kemecetan dan berbahaya, bila pekerjaan tambal sulam tidak selesai sebelum H-10 lebaran.
Pihak Dinas Perhubungan Kabupaten Brebes beserta dinas terkait menyiapkan rambu-rambu untuk menangani kondisi jalan yang masih belum optimal. Di antaranya 10 water barrier, 250 bamboo cone, 26 rambu darurat dan 30 traffic zone. Diharapkan pada H-10 seluruh rambu telah terpasang.
Pembenahan di jalur Pantura akan dikebut pengerjaannya. “Proses perbaikan jalan dikebut siang dan malam. Dalam satu hari pasti ada perubahan. Pokoknya H-10 seluruh jalur mudik harus bisa dilalui,” tegas Djoko.
Untuk beberapa ruas jalan memang tak dipungkiri tidak akan selesai hingga H-10 lebaran. Misalnya pada ruas Losari-Pejagan, dimana terdapat jalan amblas karena penurunan muka tanah. “Jalan tersebut selalu amblas. Sejak kemarin sudah dikerjakan dan dibongkar untuk ditinggikan tetapi belum selesai. kemungkinan akan dilanjutkan setelah lebaran,” sambung Djoko.
Kerusakan juga ditemui di ruas tol Kanci-Palimanan, terdapat sejumlah lubang menganga bekas kerukan proyek perbaikan jalan, selain itu minim rambu-rambu. Lampu penerangan jalan juga minim di ruas jalan Cirebon, Indramayu hingga Subang. Kondisi ini tentu membahayakan terutama pada malam hari.
Untuk mempercepat pengerjaan, pihak Kementerian PU melalui jajarannya membuat gugus tugas. Salah satunya yang dilakukan oleh Dinas Bina Marga Jateng dengan mengerahkan enam regu untuk menambal ruas jalan Banyumas-Cilacap hingga perbatasan Jateng-Jabar sepanjang 73 kilometer. (mobil.otomotifnet.com)