Pembuktian Sentrifugal dan Per CVT High Performance

Editor - Kamis, 5 Agustus 2010 | 08:06 WIB

Pembuktian Sentrifugal dan Per CVT High Performance (Editor - )

OTOMOTIFNET - Ada polemik, demi me­ningkatkan akse­le­rasi (tanpa bore-up) dan menghilangkan vibrasi saat tarikan awal bisa pakai kampas setrifugal racing dan per CVT yang bekerja pada 1.500 atau 2.000 rpm.

"Kata temenku sih gitu! Be­ner gak sih?” tanya Wendy Lukito, pemilik Honda Vario CBS Techno asal Serang, Banten lewat email.

Nah, mending kita buktikan. Produk yang dipakai berlabel CLD (gbr.1). "Bahan kampasnya mengandung serat sinter yang kemampuan cengkramnya lebih sip. Sehingga bisa meminimkan efek vibrasi dan bikin akselerasi lebih cepat tanpa selip," kata Dodo Zulianto dari Dodo Racing.

Selain itu tapak kampasnya lebih panjang dari standar, sehingga bidang yang digigit lebih banyak (gbr.2). Untuk pemasangan peranti dijual Rp 300 ribu ini di Vario atau CBS Techno bisa langsung plek alias plug and play. "Bisa buat keperluan balap atau harian," tambah Dodo. Termasuk per CVT dengan spesifikasi 1.500 rpm

Sebagai bahan praktik, kami pakai Vario CBS Techno 2009 milik Indra Saputra. Parameter pengujian kami ukur perubahan akselerasi yang dihasilkan pakai Race Logic (gbr.3). Tentu sebagai pembandingnya ada­lah akselerasi standar.

Hasil Pengetesan
Dari laporan tester sahabat Mr. Testo yang berbobot 47 kg dan tinggi 169 cm yang ditugasi sebagai jokinya, saat kondisi motor masih standar, "Bukaan atau akselerasi awal CBS Techno milik Indra ini terasa agak berat. Top speed juga cuma 100 km/jam," ujar tester yang menguji selama beberapa kali run.

Tapi setelah pakai kopling ganda dan per CVT CLD, hasil lumayan mengejutkan. Bila kondisi standar untuk mencapai kecepatan 0-60 km ditempuh dalam waktu 7,0 detik, maka setelah diganti produk CLD, bisa dipangkas jadi 6,3 detik. Sementara untuk menempuh jarak 0 - 201 meter, standarnya butuh waktu 13,8 detik, maka setelah pakai setrifugal dan per CVT, CLD jadi 13,4 detik.

"Entakan awal terasa le­bih ‘nendang' (maksudnya ce­pat). Namun di tarikan te­ngah sampai atas kurang dan agak ‘ngayun' alias lama buat mencapai top speednya. Me­mang sih gejala selip tak terasa sama sekali," lanjutnya.

Makanya ketika pengukuran akselerasi mengambil jarak yang agak panjang, yakni 0-402 meter, terlihat catatan waktunya sedikit lebih lambat waktu pakai sentrifugal dan per CVT aftermarket (lihat Tabel Data Akselerasi).

Kesimpulan
Dua peranti itu bisa me­ningkatkan akselerasi dan kurangi gejala selip. Tapi itu tergantung produk yang di­pakai juga.

Konsekuensi lain, ji­ka me­sin masih standar a­bis, bakal mengorbankan akselerasi motor di putaran menengah ke atas. Terutama untuk pemakaian per CVT berspesifikasi 1.500 rpm.

Karena umumnya per ter­­sebut punya tingkat ke­te­­gangan lebih tinggi dari stan­dar. Sehingga bukaan puli skunder jadi agak lambat lantaran per CVT-nya agak keras. Kecuali jika power dan torsi dapur pacu sudah ditingkatkan lebih dulu. Bisa dengan mengaplikasi kem berdurasi tinggi, karburator jenis velocity monoblock (skep langsung), CDI racing, knalpot free flow dan lainnya.

Tabel hasil dyno


Jarak
Standar Sentrifugal + per cvt CLD
0-60 km/jam
7,0 detik
06,3 detik
0-201 meter
13,8 detik 13,4 detik
0-402 meter
22,4 detik
 22,5detik
Dodo Racing
021-73456555  



Penulis/Foto: DiC, Teguh / Teguh