OTOMOTIFNET - Komponen ini boleh dibilang mempunyai umur yang bergantung pada keadaan lingkungan sekitar.
Kalau dipakai pada rute yang berdebu, tak jarang penggantian akan sering dilakukan.
Sementara pada daerah yang tak berdebu akan diganti dalam jangka waktu lama. Tetapi, kalau ada yang bisa dicuci ulang, tentu filter udara akan tetap lebih hemat, bukan?
Bagaimana mencucinya dan ada tips lebih hemat untuk jangka panjang, mau tahu? Baca yaa...
OLI SOKBREKER
Pada umumnya penggantian filter udara dilakukan sekitar 20 ribu kilometer.
Melihat jarak tempuh yang normal, boleh dibilang harganya tidak mahal, rata-rata dijual pada kisaran Rp 40-70 ribu rupiah, meski ada produk yang dilego lebih mahal.
Tetapi, ketika penunggang motor kerap melewati jalan berdebu, tentu umur pakainya akan lebih pendek, karena filter tertutup debu yang cukup banyak. Kalau sudah begini, sebaiknya pilih filter yang bisa dicuci ulang.
Beragam filter dijual di pasaran dari yang berharga Rp 70 ribuan, hingga di atas Rp 100 ribu.
Daya saringnya bagus, malah ada yang berpendapat bisa meningkatkan tenaga pula, sebagai bonus penggunaan.
Tetapi, kesaktiannya ini bisa berkurang kalau penanganannya tidak tepat. Seperti cara pembersihannya.
Setelah beberapa pemakaian, akan tampak filter semakin kotor, performa tunggangan pun berkurang dan konsumsi bensin semakin boros.
Kalau sudah begini, perlu dibersihkan, asalkan dibersihkan dengan cara yang benar, tentunya.
Pertama-tama lepaskan filter dari intake menggunakan obeng untuk melonggarkan pengikatnya terlebih dulu (gbr.1). Kemudian pisahkan bagian-bagiannya sehingga hanya tersisa penyaring udara saja.
Lantas, tak perlu pusing untuk mencari bahan pencucinya, cukup mengunakan air dan detergen saja. Sediakan dalam sebuah ember, gunakan detergen secukupnya, lalu celupkan filter ke dalamnya (gbr.2).
Setelah itu bilas menggunakan air bersih (gbr.3), lalu diamkan hingga benar-benar kering. “Jangan ditiup menggunakan angin bertekanan, karena bisa merusak elemennya,” tukas Ade Rahmat dari bengkel OSS, di Jl. Panjang, Kebon Jeruk, Jakbar.
Kemudian, setelah kering oleskan minyak pada elemennya, gunanya sebagai ‘penangkap’ kotoran. Nah, ini dia persoalannya, setelah bersih dan perlu diberi minyak, umumnya minyak khusus penyaring ini dijual dengan harga cukup mahal.
Tetapi ada cara murah, yaitu menggunakan oli encer saja. “Bisa menggunakan oli 10W-40,” tutur Ade, ada lagi yang mengaplikasi dengan melumuri filter dengan minyak sokbreker yang cukup murah, hanya berharga Rp 15-35 ribu saja.
Meski murah, tetap berfungsi sama dengan minyak filter aslinya.
Penulis/Foto: Ben / Reza