Seorang anggota klub asing yang berdomisili di Jakarta, sebut saja Rudi, mengungkapkan berita ini sengaja dihembuskan untuk memberikan citra negatif kepada klub itu. “Ada semacam persaingan tidak sehat di antara klub ini.”
Persaingan ini menurutnya, bisa dikarenakan adanya semacam ketakutan akan hilangnya dominasi klub motor yang telah ada sebelumnya. “Padahal setahu saya, klub motor asing yang ada di Indonesia memiliki aturan hukum yang tidak membolehkan melanggar seperti itu. Narkoba atau menyelingkuhi istri brother, haram hukumnya,” tegasnya.
El Presidente Biker Brotherhood, salah satu komunitas motor terbesar di Bandung, Budi Dalton Setiawan mengatakan siapapun dia, mau klub atau bukan kalau memang melanggar ya memang wajib ditindak. “Itu sih urusan hukum,” katanya dalam pesan singkatnya ke MOTOR Plus karena sedang berada di China.
Menanggapi hal ini, kriminolog dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Yesmil Anway bilang klub motor di Jawa Barat selama ini mengikuti paham dari klub atau geng motor di Amerika. “Mereka lahir karena mengikuti yang ada di luar negeri, jadi berantas sistemnya saja,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa pihak kepolisian juga harus lebih bijaksana dalam mengendalikan geng motor. Kalau peredaran narkotika bisa lewat apa pun, bisa lewat perempuan, kurir jadi tidak hanya lewat klub motor. “Kalau mau berantas patologi atau penyakit di geng motornya saja,” tutup dia. (motorplus-online.com)