Jakarta – Mobil listrik karya mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang diberi nama EC-ITS oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M. Nuh ini ternyata memiliki perjalanan pembuatan yang cukup singkat.
“Pembuatan EC-ITS dari konsep sampai jadi sekitar 6 bulanan,” buka dosen pembimbing Fakultas Teknik Listrik ITS, Muhammad Nur Yuniarto.
Menurutnya, penunjang proses yang cepat tersebut adalah kekompakan tim berjuluk Lowo Ireng yang mengembangkan EC-ITS. Selain itu, kunci pendukung lain adalah jumlah timnya yang cukup banyak. “Total ada 20 orang. Diantaranya ada tiga orang riset assistant, tiga mekanik dan sisanya mahasiswa teknik.
EC-ITS sendiri telah dikenalkan ke publik pada Sabtu (28/1). Mobil ini memiliki sistem penggerak full elektrik yang mengandalkan motor listrik berdaya sebesar 20 kw dan rasio gear box 1:8. Sistem daya disokong oleh baterai bertipe Lithium Polymer (LiPo) kapasitas 48 Volt 5 KWh.
Sistem pengontrol mobil menggunakan PWM (pulse width modulator) 5 Volt. Sementara bagian kaki-kaki mengandalkan pelek 15 inci berbalut ban tipe 195/55-15. (mobil.otomotifnet.com)
“Pembuatan EC-ITS dari konsep sampai jadi sekitar 6 bulanan,” buka dosen pembimbing Fakultas Teknik Listrik ITS, Muhammad Nur Yuniarto.
Menurutnya, penunjang proses yang cepat tersebut adalah kekompakan tim berjuluk Lowo Ireng yang mengembangkan EC-ITS. Selain itu, kunci pendukung lain adalah jumlah timnya yang cukup banyak. “Total ada 20 orang. Diantaranya ada tiga orang riset assistant, tiga mekanik dan sisanya mahasiswa teknik.
EC-ITS sendiri telah dikenalkan ke publik pada Sabtu (28/1). Mobil ini memiliki sistem penggerak full elektrik yang mengandalkan motor listrik berdaya sebesar 20 kw dan rasio gear box 1:8. Sistem daya disokong oleh baterai bertipe Lithium Polymer (LiPo) kapasitas 48 Volt 5 KWh.
Sistem pengontrol mobil menggunakan PWM (pulse width modulator) 5 Volt. Sementara bagian kaki-kaki mengandalkan pelek 15 inci berbalut ban tipe 195/55-15. (mobil.otomotifnet.com)