Kesehatan Konsumsi Jamu, Perhatikan Dosisnya!

Otomotifnet - Selasa, 20 Oktober 2015 | 13:39 WIB

(Otomotifnet - )


Suplemen tradisional para biker


Jakarta - Apa yang biasanya dirasakan oleh badan sehabis melakukan perjalanan di atas motor? Ya, mungkin beberapa dari Anda merasa badan terkadang terasa pegal-pegal dikarenakan badan pengendara dalam posisi ‘stasioner’ di atas motor, apalagi jika dalam jangka waktu yang lama, misalnya ketika melakukan turing.

Seperti yang dirasakan oleh Muchammad Sufiandi atau yang akrab dipanggil Andi, anggota Jupiter MX Kaskus Club (JMKC). “Kadang kalau habis pulang kopdar setiap Jumat malam, badan rasanya pegel-pegel, ditambah meriang karena masuk angin,” aku Andi. Lalu apa yang  dilakukan jika sudah merasakan hal-hal tersebut?

“Kalo sudah pegal dan meriang kayak gini, biasanya pijet buat ngilangin pegel dan minum jamu khusus masuk angin,” ujar Andi. Nah, jamu memang minuman herbal tradisional Indonesia bisa jadi salah satu suplemen alternatif yang dapat dikonsumsi biker untuk mengurangi dampak sampingan dari mengendarai motor.

REMPAH ‘HANGAT’


“Jamu adalah salah satu cara alternatif untuk mengatasi efek-efek yang disebabkan ketika mengendarai motor. Jika sudah mengalami gejala seperti  masuk angin atau pegal linu, pilihlah jamu yang menggunakan komposisi bahan dari rempah-rempah yang menghangatkan seperti cabe jawa, ginseng, jahe, kayu putih, dan sereh,” jelas Dr. Abdul Mun’im, M.S., Apt.


Dr. Abdul Munim M.S., Apt. Penambahan telor pada jamu juga berkhasiat untuk menambah asupan protein


“Saya tidak akan sebut satu merek secara spesifik, karena rata-rata jamu umum yang ada di pasaran untuk mengobati gejala tersebut, paling tidak  memiliki satu dari rempah-rempah yang saya sebutkan,” tambah Wakil Dekan 2 Fakultas Farmasi Universitas Indonesia itu.

Mencari tahu lebih lengkap tentang jenis jamu yang sering diminum oleh biker, OTOMOTIF menyambangi warung jamu milik Odon. Ia salah satu penjual  jamu buka warung di depan Pasar Tebet Barat, Jaksel.

Sama seperti warung-warung jamu lain, di warung jamu milik Odon bisa ditemui banyak merek jamu mulai dari yang sudah akrab di telinga, seperti  Sido Muncul, Nyonya Meneer, maupun Jago.
Dijelaskan racikan yang biasa dipesan biker. “Biasanya kalau datang ke warung saya minta dibuatin jamu buat ngilangin pegal, balikin stamina, sama ngilangin masuk angin,” kata Odon.

Seperti diketahui Nah, hal yang masih jadi anggapan umum adalah konsumsi jamu malah rentan kena gangguan pada organ dalam tubuh. Salah satunya adalah wanti-wanti  bakal terganggunya kerja ginjal akibat endapan jamu.

“Peraturan meminum jamu tidak terlalu ketat, paling hanya patuhi dosis yang sudah dicantumkan di bungkusnya. Jika sudah merasa gejala seperti masuk angin atau pegal linu mereda, silahkan stop mengonsumsinya. Tidak perlu dilanjutkan, walaupun jamunya masih ada sisa,” saran Dr. Abdul Mun’im.

Untuk dosis yang dianjurkan dalam meminum jamu, setiap merek memiliki anjurannya masing-masing, dan sebaiknya memang mengikuti dosis yang dianjurkan. Serupa dengan konsumsi obat-obatan racikan perusahaan farmasi.

Satu lagi yang perlu diingat ketika meminum jamu, untuk tingkat kemanjurannya memang bersifat subjektif, manjur atau tidaknya hanya dirasakan oleh yang meminumnya. “Jamu memang bersifat cocok-cocokan, ada konsumen yang langsung merasa cocok dengan satu merek jamu ada juga yang tidak,” tutup Dr. Mun’im lagi. • (otomotifnet.com)