Sudah bisa dipilih berdasarkan unsur lifestyle
Jakarta - Kondisi pasar di Indonesia sampai saat ini memang masih dikuasai oleh segmen multi purpose vehicle (MPV). Paling tidak meraih 35-38 persen dari seluruh segmen pasar. Dibalik itu, pasar sport utility vehicle (SUV) juga tumbuh. “Pertumbuhannya cukup baik. Dibanding 2014, pasar SUV 2015 tumbuh sekitar 15-18 persen,” ucap Henry Tanoto, Vice President PT Toyota- Astra Motor (TAM). Memasuki 2016, pasar SUV diprediksi akan semakin meningkat.
“Tahun ini bisa disebut sebagai tahun SUV. Selain karena muncul beberapa produk baru, pasarnya juga terus tumbuh,” tambah Jonfis Fandi, Direktur Pemasaran dan Aftersales PT Honda Prospect Motor. Terhitung sejak beberapa tahun lalu, kondisi SUV terus membengkak yang cukup signifikan.
“Kalau kita balik ke 3 atau 4 tahun lalu, kontribusi SUV dikeseluruhan market otomotif itu sekitar 8 persen. Tapi kalau kita lihat sekarang, kontribusinya sudah lebih dari 10 persen. Jadi kalau dilihat, trennya semakin lama memang semakin membesar,” papar Budi Nur Mukmin, GM Marketing Strategy & Communication PT Nissan Motor Indonesia (NMI) saat berbincang langsung dengan OTOMOTIF, beberapa waktu lalu.
“Pasar SUV memang terus berkembang dengan baik. Suzuki pernah menjadi pioneer di segmen ini dan mencatat penjualan yang baik,” sebut Makmur, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS). Bukti berkembangnya nyaris setiap agen pemegang merek memiliki varian SUV tersebut.
Tidak aneh jika akhirnya rentang harga SUV di Indonesia sangat besar. Mulai dari kelas low (LSUV) sampai premium. Mulai berharga sekitar Rp 200 jutaan sampai menyentuh angka miliar rupiah. Dengan dimiliki oleh setiap agen pemegang merek (APM) dan juga memiliki rentang harga yang sangat lebar, maka peperangan di SUV terlihat nyata.
Tengok saja di kelas LSUV, berdasarkan data Gaikindo sampai dengan November 2015, Honda HR-V 1.5 sebagai pendatang baru, nyata-nyata mampu mengalahkan perolehan dari Toyota Rush dan Daihatsu Terios. Honda HR-V membukukan penjualan sebanyak 27.139 unit. Sementara Toyota Rush berada di angka 24.465 unit, serta Daihatsu Terios 12.360 unit. Itulah tiga besar penguasa LSUV saat ini yang diisi oleh 9 merek sekaligus. Unit LSUV lainnya, perolehan penjualannya terbilang kecil.
Pasar SUV yang juga cukup panas dan menggairahkan ada di kelas high SUV gasoline dan mid SUV diesel. Seperti juga LSUV, pemain di dua segmen ini cukup banyak. Di high SUV gasoline, diisi paling tidak oleh 7 pabrikan. Nissan X-Trail 2.5 membukukan penjualan 6.440 unit selama 2015. Unggul tipis dari Honda CR-V 2.4 yang meraih 6.274.
Perbedaan 166 unit membuktikan kalau segmen ini cukup ketat persaingannya. Salah ambil langkah dari agen pemegang merek, bisa saja Nissan akhirnya dilampaui. Atau justru Honda yang semakin terpuruk. Menghadapi persaingan, bukan saja di SUV ini, pihak Nissan dan Honda mengaku akan terus melakukan improvisasi pada jaringan aftersales-nya. Sebab, dengan jaringan yang kuat, akan bisa mengikat konsumen terhadap brand tersebut.
Di mid SUV diesel yang diisi oleh 6 merek juga persaingan terbilang rapat. Pemimpin kelas ini yakni Mitsubishi Pajero dengan unit 8.446 unit. Sementara itu Toyota Fortuner ada di posisi dua dengan 8.384 unit. Berbeda lebih tipis lagi, hanya 62 unit. Sayangnya untuk varian 4x4, antar keduanya terbilang jauh. Mitsubishi dengan 1.278 unit dan Toyota 544 unit.