Tetangga Sudah Euro 4, Standar Gas Buang Indonesia Masih Euro 2

Ferdi Julias Chandra - Rabu, 25 Mei 2016 | 09:18 WIB

(Ferdi Julias Chandra - )

Tren perkembangan kendaraan bermotor di dunia saat ini mengarah kepada kendaraan konsumsi bahan bakar serta standar kualitas dan keamanan produk yang semakin ketat.

Untuk itu, Indonesia harus memproduksi mobil global yang hemat energi dan ramah lingkungan.

Seperti diketahui sebelumnya, standar gas buang hasil pembakaran mesin mobil Indonesia masih mengacu kepada Euro 2, tertinggal dari negara tetangga, Malaysia, yang sudah menggunakan Euro 4.

"Kalau Euro terkait dengan bahan bakar. Jadi mobil yang diproduksi di Indonesia itu mengikuti kualitas bahan bakar yang ada disini. Makanya tadi saya mengatakan hati-hati dengan sifat orang Indonesia yang sering membeli dari negara asalnya," terang I Gusti Putu Suryawirawan pada sela-sela acara First Unit Mercedes-Benz GLC Roll Off, di Wanaherang Plant, Gunung Putri, Bogor (24/5).

Belum tentu itu lebih baik karena mobil itu bukan dirancang untuk Indonesia," lanjutnya.

Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika ini mengatakan, Pertamina sebenarnya menunggu skema pembahasan untuk Euro 4, baru mereka akan investasi untuk meningkatkan kualitas bahan bakar.

"Iya, itu seperti telur sama ayam (tidak jelas yang memulai pembicaraan). Ya, tapi di sisi lain Pertamina juga harus menanggung misalnya subsidi, berat juga kan. Karena dengan Euro 4 akan lebih mahal bahan bakarnya," ungkap Putu.

Menurutnya, yang harus dilakukan saat ini adalah sama-sama membahas mulai kapan Indonesia akan menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan.

Penyesuaian harus dilakukan oleh Kementerian ESDM dan Pertamina agar polemik ini tidak berkepanjangan.

"Kita harus menyepakati sama-sama. Gak bisa tiba-tiba bulan depan, atau tiga bulan lagi, tidak bisa. Karena fasilitas produksi harus disesuaikan. Sekarang kita mencari waktu itu, dan Kementerian ESDM, Pertamina, kita akan menetapkan kapan kita mau mulai, lalu ramah lingkungan yang mana yang mau diikuti, Euro 4 atau mau langsung Euro 6 kita gak tau," kata Putu.