Di luar merek-merek ini, ada Eneos, Idemitsu, Aral, Q8 dan lainnya yang juga memproduksi pelumas khusus mesin diesel modern.
Untuk menjadi yang terbaik, tentu harus memberikan banyak pilihan. Pertamina kabarnya tidak cukup dengan yang ada.
“Kami akan mengembangkan Fastron Techno Diesel dengan spek baru yang lebih encer, tunggu saja tanggal mainnya,” ungkap Eko Ricky Susanto, Brand PCO & Specialist Manager Retail Marketing PT Pertamina Lubricants.
Jangan lupa cermati standarisasinya
Bila hendak menebus pelumas khusus mesin diesel, harap tidak sekedar melihat merek, namun juga memperhatikan label yang tertera di kemasan. Berdasarkan standar API (American Petroleum Institute), mesin diesel menggunakan kode C atau Commercial sebagai simbol service rating yang akan menunjukkan kualitasnya.
“Contoh service rating adalah seperti CF, CG-4, CH-4, CI-4, dan CJ-4. Semakin jauh abjadnya, semakin baik performa dan kualitasnya karena standar yang harus dilewati oleh pelumas kian tinggi,” jelas Tjahja Tandjung.
Pelumas mesin bensin = Pelumas mesin diesel
Perkembangan teknologi produksi yang dimiliki oleh para produsen pelumas membuat mereka kini juga melakukan efisiensi dalam memproduksi pelumas. Salah satu langkah yang ditempuh adalah menyematkan dual grade pada varian pelumas, alias sebuah pelumas bisa dipakai oleh mesin bensin atau diesel sekaligus.
“Caranya dengan melihat grade API yang tertera di label kemasan. Bila ada tulisan SN/CJ, SJ/CI dan kode serupa dengan awalan S dan C maka pelumas tersebut bisa digunakan untuk kedua jenis mesin tersebut,” tutur Tjahja yang hobi mengendarai moge bergaya adventure ini.