Di Bali, Sesajen Ikut ‘Menemani’ Perjalanan

Sabtu, 13 Agustus 2016 | 05:51 WIB

Jawabannya sama dengan umat agama lain yang rajin melakukan ibadah.

"Gak enak. Udah biasa, jadi kalau belum (sembahyang) dan memberi sesajen kaya ada yang belum lengkap," ujarnya.

"Selain itu selalu ada saja godaannya. Kita tahu karena itu (belum memberi sesajen)," ulas Nyoman.

Beralih ke soal trasnportasi, di bandara Ngurah Rai, menurutnya ada 400 unit taksi yang melayani penumpang. Hanya taksi yang dikelola PT Angkasa Pura ini yang boleh melayani penumpang.

"Taksi lain enggak boleh bawa penumpang dari bandara, hanya antar saja. Begitu juga taksi ini, enggak boleh ambil penumpang dari luar bandara," ujarnya tentang taksi berwarna biru yang disopiri oleh mitra dari masyarakat ini.