Jakarta - PT Jaya Selaras Sejahtera (JSS) yang statusnya telah menjadi agen pemegang merek (APM) KTM terlebih dahulu tetap teguh pada pendiriannya, meyakini bahwa PT Penta Jaya Laju Mandiri (PJLM) yang menggelar pameran di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016 (11-21/8) adalah jaringan dealernya dan melakukan penurunan harga secara ilegal.
Efeknya, PT JSS sudah menyiapkan surat pemutusan hubungan dealership. Dalam surat yang belum boleh dipublish kepada khalayak umum ini tertanggal 19 Agustus 2016, hubungan dealership diputus secara sepihak.
Dalam surat tersebut disampaikan penegasan bahwa PT JSS sebagai APM tidak pernah menerapkan kebijakan penurunan harga, dan menyatakan bahwa pernyataan penurunan harga oleh PT PJLM bukan merupakan kebijakan APM.
"Ada pihak yang overlapping dalam memberikan press conference. Dealer kan seharusnya tidak punya kewenangan kecuali mendapatkan persetujuan dari APM. Itu saja masalah utamanya," ungkap Jimmy Budhijanto, sebagai Presiden Direktur PT JSS saat dihubungi via telepon malam ini (19/8).
Jimmy menegaskan bahwa satu-satunya Agen Pemegang Merk (APM) dan pemilik hak distribusi sepeda motor KTM di Indonesia adalah PT JSS. Hak ini juga melibatkan harga. Dengan demikian, setiap program mengenai harga, hanya akan diterbitkan oleh PT JSS.
"Siapa pun itu, tidak berhak untuk menurunkan harga tanpa persetujuan PT JSS. Itu perdagangan melanggar hukum. Ini telah meresahkan konsumen dan dealer resmi dari KTM Indonesia," kata Jimmy Budhijanto lagi.
Bahkan jika program ini telah tersebar, Jimmy memastikan itu adalah kesalahan besar. "Dalam hal penjualan produk tersebut, PT JSS tidak akan bertanggung jawab atas layanan purna jual," ungkap Jimmy pasti.
PT PJLM Bukan Dealer PT JSS?
Sehubungan dengan adanya surat pemutusan hubungan dealership ini, PT Penta Jaya Laju Mandiri (PJLM) mengaku tidak akan merivisi harga. "Kami tegaskan, kami bukan dealer PT JSS, tapi kami adalah APM yang ditunjuk Bajaj Auto Limited sebagai pihak yang telah ditunjuk oleh KTM Austria untuk pasar Indonesia," buka Kristianto Goenadi, President Director PT PJLM.
Ia juga mengirimkan link press realese dari website resmi KTM group, klik di sini. "Itu adalah realese resmi dari KTM Austria, bahwa Bajaj resmi join forces untuk Indonesia dan PT JSS hanya big bike di atas 400 cc," tuturnya.
"Untuk small engine kurang dari 400 cc dihandle oleh Bajaj. Dan Bajaj telah menunjuk PT PJLM sebagai agen pemegang merek sesuai agreement yg di tandatangani pada tanggal 12 Agustus 2016 lalu," papar pria yang biasa disapa Kris ini sambil menjelaskan jika Bajaj memiliki 48 persen saham mayoritas di tubuh KTM Austria.
"Bajaj sebagai pemegang saham mayoritas memegang perjanjian dari KTM Austria untuk market Indonesia. Mereka berhak untuk memutuskan berapa harga baru KTM Duke dan RC di Indonesia. Dan yang perlu dicatat adalah harga baru berlaku untuk produk baru model year 2016," yakinnya.
Kerjasama ini juga terkait dengan persiapan pembuatan pabrik perakitan yang akhirnya membuat harga motor KTM dari India jadi lebih terjangkau.
KTM RC250 dibanderol Rp 48 juta, Duke250 Rp 44 juta, sementara untuk KTM RC200 Rp 37 juta dan Duke200 Rp 33 juta. Harga tersebut sudah berstatus on the road Jakarta. Jelas jauh lebih murah dari harga lama, karena awalnya Duke250 dijual Rp 67 juta, RC250 Rp 74 juta. Sedang Duke200 sebelumnya dijual Rp 57,5 juta dan RC200 dilego Rp 59,9 juta.
"Kita jalan terus dengan harga yang baru, karena kita berjalan sesuai dengan aturan dan guidance dari prinsipal. Dan untuk Duke 200 kita supply dengan model baru tahun 2016. Tidak ada stok lama, tidak benar isu PT PJLM buang stok 2015," yakinnya.
"Perlu ditambahkan juga, PT PJLM sebagai distributor resmi KTM menerima service dan menyediakan back up parts untuk sepeda motor KTM baik untuk model year 2016 maupun tahun yang lama," tutup Kris yang pihaknya telah menerima 143 pesanan semua varian Duke dan RC series di GIIAS hanya dalam seminggu atau sampai tanggal 19 Agustus. (Otomotifnet.com)