Pedal kopling memang terasa ringan, tak bikin kaki cepat pegal. Pun begitu dengan gerakan tangan untuk pindah posisi gigi, terasa menyenangkan karena tuasnya dekat dengan setir. Alhasil, tak butuh gerakan berlebih. Namun bicara performa, sebandingkah perbedaan akselerasi 0,1 detik lebih cepat untuk menempuh jarak 402 meter dari transmisi CVT-nya, ketika Sienta jauh lebih banyak digunakan untuk rute dalam kota yang stop and go?
Memang, girboks manualnya lebih cepat 0,5 detik untuk menempuh kecepatan 60 kpj. Tapi tarikan menengahnya malah kalah dengan CVT, misal untuk mencapai kecepatan 100 kpj. Keandalan girboks manualnya baru terlihat di kecepatan tinggi, untuk menempuh jarak 201 meter dan 402 meter. Yang mencatatkan selisih 0,2 detik dan 0,1 detik.
Konsumsi
Transmisi Otomatis
Kombinasi mesin dan transmisi ini akan hemat bila dikemudikan dengan manner yang sopan, kondisi dalam kota dan jarang kickdown. Buktinya, lihat saja di hasil pada kecepaatan konstan 60 km/jam, mencapai 24,5 km/liter. Sayangnya, improvement di kecepatan tinggi kurang signifikan. Meski berlari di kecepatan 100 km/jam kini hanya tersangkut di 2.000 rpm, dibandingkan pada Grand New Veloz yang masih di 3.000 rpm, konsumsinya justru lebih boros 0,1 km/liter.
Transmisi Manual
Nah, hasil agak janggal terlihat pada varian bertransmisi manualnya. Kalau untuk pengukuran di rute dalam kota atau luar kota, pasti sangat tergantung pada injakan kaki pengemudi. Namun ini terjadi pada pengukuran di kecepatan konstan. Cruising pada saat jarum spidometer di angka 100 kpj, mesin Sienta tipe V harus meraung hingga jarum tachometer di angka 3.000 rpm. Makanya, hasilnya pun selisih jauh dengan varian bertransmisi CVT-nya, hanya berhasil mencatatkan angka 14,5 km untuk 1 liter bahan bakar.
Pun begitu ketika dicoba pada kecepatan yang sangat ekonomis, yakni pada 60 kpj. Transmisi dengan perbandingan gigi akhir 5,698 ini hanya berhasil membukukan angka konsumsi 1:21,1 (liter per km). Bedanya lumayan dengan varian bertransmisi CVT, yang punya selisih hingga 3,4 km untuk tiap liter Pertamax yang dipakai.
Handling & Kenyamanan
Menjaga agar rasa menikungnya masih terjaga meski ground clearance dinaikkan hingga 170 cm dari versi Jepang, Toyota Indonesia perlu membuat konfigurasi suspensi Sienta lebih keras. Hal itu jelas terasa, apalagi dengan pelek 16 inci pada varian V dan Q dan tanpa penumpang tambahan.