Sang Raja Toyota Avanza Akhirnya Tergusur Setelah Satu Dekade Lebih!

Bagja - Rabu, 14 September 2016 | 14:29 WIB

(Bagja - )

Jakarta - 'Bom MPV' yang sempat diprediksi OTOMOTIFNET, akhirnya meledak.

Pemicunya tak lain duet MPV terbaru Toyota Calya dan Daihatsu Sigra. Tak tanggung, korban pertama adalah raja yang sudah berkuasa lebih dari satu dekade--Toyota Avanza.

Baca juga: Calya dan Sigra, Aktor Pemicu "Bom MPV" Gelombang Kedua

Ya, mobil sejuta umat tersebut akhirnya dilengserkan oleh 'keluarga' sendiri. Fenomena ini pun menggambarkan banyak hal, salah satu yang paling kuat adalah, memang masyarakat sedang butuh mobil dengan harga terjangkau dan menomor duakan fungsi dan gengsi.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) melaporkan, Agustus lalu, bulan dimana Calya-Sigra dilahirkan, langsung menggusur sang kakak Toyota Avanza. Entah mengalah, atau memang benar dikalahkan, faktanya hasil penjualan bisa dijadikan kesimpulan.

Tercatat, Toyota Avanza yang langsung berjaya ditahun kelahirannya 2013 lalu, tidak pernah sekalipun tergusur dari daftar mobil paling laris di Tanah Air. Memang, angkanya masih tipis, tapi potensi Calya-Sigra untuk terus melesat sangat tinggi kedepannya.

GAIKINDO melaporkan, Toyota Calya berhasil terjual sebanyak 9.241 unit, mengalahkan Toyota Avanza sebanyak 9.123 unit. Sebuah prestasi tersendiri tentunya, karena toh 'oposisi' Toyota Avanza seperti Honda Mobilio, Suzuki Ertiga dkk bukanlah lawan yang enteng.

Namun tetap saja, semua merek tersebut tetap tidak mampu menggusur Toyota Avanza, baru kemudian hadir Toyota Calya yang secara umum lebih menarik dengan faktor terbesar hanya pada harga jualnya yang lebih murah.

Sehingga pengulangan fase memang terjadi seperti di tahun 2003 lalu. Ditengah kondisi harga jual mobil semakin mahal, kelahiran Toyota Avanza seolah menjadi obat bagi masyarakat yang membutuhkan mobil multi fungsi seperti Toyota Avanza.

Dan setelah 13 tahun lah fenomena tersebut akhirnya terulang. Toyota Calya--meski tetap diragukan beberapa pihak soal kualitas dan performa--pada akhirnya tidak terlalu digubris masyarakat yang punya uang pas-pasan untuk membeli mobil.