Ada dua kubu soal memposisikan tuas transmisi matik di kemacetan lalu lintas
Jakarta - Ada berbagai habit atau kebiasaan pengemudi mobil bertransmisi otomatik (matik) di kemacetan. Ada yang tetap menginjak rem dalam-dalam sambil mempertahankan tuas transmisi di posisi D (Drive), ada juga yang secara spontan memindahkannya ke N (Netral) seperti layaknya pengemudi mobil bertransmisi manual.
Mana yang benar atau memang tidak ada yang salah? • Tejja/otomotifnet.com
Kenapa Harus Tetap Di "Drive"
Menahan laju mobil dengan menginjak rem tanpa memindahkan tuas dari D ke posisi N memang praktis dan lebih berguna jika kondisi lalu-lintas yang dihadapi adalah stop & go.
Poin minusnya terasa seperti menyiksa mobil, namun ada tanggapan tersendiri mengapa hal tersebut masih bisa dilakukan.
“Tekanan oli pada transmisi justru akan tidak stabil bila tuas terlalu rajin dipindahkan. Akibatnya, seal dalam rangkaian transmisi jadi lebih cepat aus,” ujar Eddie, mekanik bengkel khusus transmisi otomatik Bossmatic di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan.
Dengan kondisi tuas tetap di ‘D’, mobil menjadi lebih sigap saat harus melaju sedikit demi sedikit di kemacetan serta kinerja transmisi menjadi lebih tenang.
Lebih Dari 30 Detik, Netral
Golongan berikutnya adalah pengemudi yang langsung menetralkan transmisi ketika menghadapi kemacetan.
Jika dikaitkan dengan poin sebelumnya, hal ini sebenarnya kurang baik terhadap kinerja transmisi lantaran tekanan oli menjadi tidak konstan dan membuat seal bekerja keras menahannya.
Namun bila memenuhi syarat berikut, Anda boleh memindahkan tuas matik ke posisi ‘N’ atau netral.
“Jika waktu berhenti lebih dari 30 detik, sebaiknya netralkan saja transmisi untuk meringankan beban pada gearbox dan rem,” saran Totok Yulianto selaku Service 4W Technical & Quality Group Leader PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
Menurutnya, hal tersebut justru dianjurkan karena akan membuat pengemudi jadi lebih nyaman, juga sesuai anjuran safety driving.
Efek positifnya secara teknis adalah membuat konsumsi BBM dan kondisi rem menjadi lebih hemat lantaran transmisi tidak dipaksa bekerja.
Jusri Pulubuhu selaku founder dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDCC) menjelaskan mengapa pengemudi perlu menetralkan kendaraan matiknya saat tertahan macet.
“Jangan tetap di ‘D’ karena secara tidak sadar kaki bisa bergeser dari pedal rem dan mobil melaju tanpa dikehendaki. Langkah paling aman adalah pindahkan tuas matik ke ‘N’ dan aktifkan rem tangan, sampai kemacetan mulai terurai,” terang Jusri.
Kesimpulan
Apapun pilihan kebiasaan Anda dalam mengemudi mobil matik, tidak ada yang sepenuhnya salah.
Namun yang harus dipahami adalah di setiap posisi tuas ada perlakuan khusus, sehingga transmisi kendaraan menjadi lebih awet dan Anda dapat merasa lebih nyaman lagi dalam mengemudi.