Jakarta - SUV termurah Renault calon pesaing LCGC, Renault Kwid siap hadir di Indonesia besok. Ini termasuk telat karena sebenarnya Agustus lalu sudah bisa masuk. Namun, semuanya terkait dengan pengujian yang dianggap belum selesai.
Salah satu yang paling penting adalah pengujian tabrak. Saat pertama kali diuji di India melalui Global NCAP, Renault Kwid yang menggunakan basik Datsun GO, sama sekali tidak mendapat bintang rating keselamatan.
Global NCAP menganggap fitur keselamatan pada Renault Kwid sangat-sangat minim, sehingga tidak bisa mendapat satu bintang pun. Namun, kini Renault sudah melakukan pengujian baru lagi, dengan nemambahkan fitur keselamatan. Hasilnya lumayan, Renault Kwid dapat satu bintang untuk keselamatan orang dewasa dan satu bintang untukkeselamatan anak-anak.
"Renault telah membuat kemajuan yang terbatas, mereka menawarkan mobil yang dilengkapi dengan satu buah airbag. Jika ingin menambah bintang, paling tidak Renault harus menambah fitur keselamatannya, seperti penggunaan dua buah airbag sebagai standar," ucap David Ward, Sekretaris Jenderal Global NCAP.
Kabarnya, Renault Kwid dengan satu airbags pada sisi pengemudi ini yang akan dipasarkan di Indonesia. Mengapa Renault selolah begitu 'pelit' menyematkan fitur keselamatan pada SUV termurahnya ini? Mungkin pertimbangan harga jual jadi alasan utama.
Sebagai permulaan, Renault masih harus mengimpor Kwid dari India, yang secara harga tentu tidak akan bisa bersaing dengan mobil-mobil LCGC yang dapat subsidi dari pemerintah. Karenanya, harus ada sesuatu yang dikorbankan.
Renault juga masih tes pasar untuk memutuskan mobil ini akan diproduksi lokal dan masuk skema LCGC nantinya. Namun, kalau kesan pertama adalah sebuah mobil yang kurang aman, tentu tidak mudah merubah pandangan tersebut meski nantinya Renault Indonesia menambahkan fitur keselamatan.
Jadi, kita berharap saja Renault Kwid yang besok hadir di Tanah Air sudah pas sisi keselamatannya. Pas dalam arti, tidak kurang meski tidak akan lebih. Semoga saja. (otomotifnet.com)