Aneka Keluhan Toyota Calya dan Daihatsu Sigra dan Pengalaman Pemilik

Parwata - Kamis, 10 November 2016 | 08:52 WIB

all about Keluhan Astra Daihatsu Sigra dan Astra Toyota Calya kisah unik di mata pemilik (Parwata - )

Mulai dari bunyi ‘jeduk-jeduk’ sampai ke overheat, semua ada jalan keluarnya loh

Otomotifnet.com - Keluarnya duo Astra Toyota Calya dan Daihatsu Sigra seakan jadi titik penting di Indonesia.

Bagaimana tidak, MPV 7-seater dengan label harga Rp 150 juta untuk varian termahal, sudah disuguhi fitur kenyamanan dan keselamatan cukup mumpuni.

Sementara harga low MPV seperti Toyota Avanza, Suzuki Ertiga dan Honda Mobilio sudah hampir mencapai Rp 250 juta.

Ketika hal tersebut terdengar too good to be true, banyak konsumen yang berujung memiliki ekspektasi terlalu tinggi. Akhirnya, berbagai keluhan pun kerap terdengar.

Tak sekadar berkeluh-kesah, OTOMOTIF sekaligus akan membahas solusi yang bisa diterapkan. Simak cerita di bawah ini ya. • Sano

Suspensi Amblas

Sedangkan untuk pemasangan, damper ini diletakkan di ulir ke 2 dan 3 per belakang.

Namun bisa juga bunyi ‘jeduk-jeduk’ tersebut muncul karena posisi ban serep yang kurang tepat.

“Prosedur dari diler saat proses delivery adalah, kondisi ban serep harus pada tekanan 45 psi karena akan disimpan dalam jangka panjang dan ada kemungkinan tekanan
berkurang,” tambah Syaifudin.


Bila muncul bunyi dari ban serep, maka kemungkinan yang ada misalnya tekanan ban serep berkurang secara drastis, sehingga posisinya sedikit mundur maupun maju dari dudukannya.

Penanganannya cukup mudah, cukup turunkan ban serep, pompa hingga tekanan
yang direkomendasikan, lalu kembali naikkan hingga dudukan yang pas.

Masalah yang satu ini pasti sudah familiar. Jika diisi dengan muatan 5 penumpang atau penuh, suspensi belakang Calya-Sigra turun, hingga dinding ban hampir mengenai bibir fender.

Efeknya, ketika melewati jalan bergelombang pun akan menghasilkan bunyi ‘jeduk-jeduk’ dari belakang.

“Bunyi itu bila diisi muatan penuh sebenarnya karena damper karet asli dari suspensi belakang  terkena stopper bahan karet, sehingga muncul bunyi ‘jeduk’,” ujar M. Syaifudin, Mekanik Daihatsu Pondok Indah.

Tentunya para pengguna tidak perlu mengkhawatirkan soal bunyi tersebut, karena yang bersentuhan sama-sama berbahan karet dan tidak berpotensi merusak sistem kaki-kaki.
Namun bagi yang merasa terganggu setiap bunyi muncul, bisa mengaplikasikan solusi yang
sudah diterapkan beberapa member komunitas Calsic.

“Saya pakai damper aftermarket dari Prime, efeknya sangat terasa kalau diisi penumpang tidak terlalu amblas. Sekaligus di tikungan jadi tidak terlalu ‘ngebuang’,” jelas Martin Hanjaya Ardilan,
member Calsic Chapter Jabar sekaligus Sales Consultant Auto2000 Pasteur.

Pemasangan damper aftermarket tentunya plug and play, sedangkan harga untuk merek Prime dipatok Rp 750 ribu. Pilihan lain tersedia dari PGM atau Valen.

Sedangkan untuk pemasangan, damper ini diletakkan di ulir ke 2 dan 3 per
belakang.

Namun bisa juga bunyi ‘jeduk-jeduk’ tersebut muncul karena posisi ban serep yang kurang tepat. “Prosedur dari diler saat proses delivery adalah, kondisi ban serep harus pada tekanan
45 psi karena akan disimpan dalam jangka panjang dan ada kemungkinan tekanan 
berkurang,” tambah Syaifudin.

Bila muncul bunyi dari ban serep, maka kemungkinan yang ada misalnya tekanan ban serep berkurang secara drastis, sehingga posisinya sedikit mundur maupun maju dari dudukannya.
Penanganannya cukup mudah, cukup turunkan ban serep, pompa hingga tekanan yang direkomendasikan, lalu kembali naikkan hingga dudukan yang pas.