Campur-Campur Merek Oli? Enggak Dianjurkan Loh Bro!

Fransiscus Rosano - Kamis, 9 Maret 2017 | 06:59 WIB

(Fransiscus Rosano - )

Jakarta - Bagi sebagian orang mungkin ada yang pernah mencoba mencampurkan beberapa merek oli di kendaraanya, namun hal itu ternyata bisa saja membawa dampak buruk terhadap kendaraan tersebut.

Coordinator Product Development Specialist Pertamina Lubricants, Mia Krishna Anggraini mengatakan kalau sebetulnya mencampurkan beberapa merek oli yang berbeda enggak dianjurkan.

"Pada prinsipnya, pencampuran pelumas dengan merek yang berbeda adalah tidak dianjurkan," kata Mia kepada Otomotifnet.com usai ditemui di acara Engine Seminar Oil 2017 di Ballroom Pertamina Pusat (6/3).

Menurutnya hal ini pun diamini oleh para pabrikan mesin. Namun memang tidak dapat dipungkiri bahwa pada beberapa jenis pelumas dan pada beberapa aplikasi, tercampurnya dua jenis pelumas memang tidak terhindarkan.

Karena itu, menurut wanita manis ini ada toleransi khususnya saat salah satu pelumasnya tercampur dalam jumlah kecil. Misal, pada penggantian pelumas kendaraan, di mana sejumlah kecil pelumas yang lama akan tersisa di mesin. 

Namun apabila pencampuran dua merek pelumas dalam jumlah besar yang disengaja, hal tersebut dapat berpotensi menimbulkan masalah akan ketidakcocokan aditif pada satu pelumas dengan aditif pelumas lainnya. 

"Hal ini utamanya pada pelumas pelumas industri. Untuk memastikan seberapa besar potensi ketidakcocokan atau incompatibility-nya, dapat dilakukan compatibility test terlebih dahulu. Walau demikian, harus diingat bahwa test ini hanya memberi indikasi," katanya.

Sekedar diketahui, potensi masalah lainnya adalah terkait dengan asas ketelusuran yang sulit terpenuhi jika harus dilakukan root cause analysis saat timbul masalah. 

"Pelumas mana yang berkontribusi terhadap problem pada mesin atau equipment, akan sulit dipastikan karena sudah terjadi pencampuran. Sebaiknya hindari pencampuran pelumas khususnya jika tidak disertai data pendukung," katanya.