Sebagai otaknya, Apit mempercayakannya pada engine management stand alone Hondata K-Pro Version 4.
Hasilnya, tenaga maksimal ketika di-dyno mencapai 360 dk, yang terukur di mesin.
Untuk menyalurkan tenaga beringas tersebut, girboks menggunakan manual 6 percepatan bawaan Honda Integra DC5 dengan kopling single clutch dari Ogura.
Sementara final gear-nya dipatok 4.3:1, agar tenaga mesin dapat tersalurkan merata di setiap putaran mesin.
Bodi
Ketika turun drag, Apit memasangkan bumper depan dan gril custom, dengan desain tertutup dan mini lubang demi mendapatkan nilai aerodinamika terbaik.
Materialnya sendiri menggunakan fiberglass. Satu-satunya lubang dibuat di tengah, demi memaksimalkan pasokan udara untuk mesin dan radiator.
Sementara di belakang juga ada rear wing dengan desain mengikuti kontur atap, yang khas tampilan drag car.
Rear wing berbahan aluminium dengan tebal 1,2 mm, lengkap dengan dudukan serta adjuster-nya, agar bisa disesuaikan kemiringannya.
Tujuan pemasangan rear drag wing ini demi meminimalisir turbulensi dan meningkatkan downforce ketika digeber pada kecepatan tinggi.
Namun ketika harian, Brio ini tampil kalem dengan menggunakan bumper dan gril asli standarnya. Khas mobil berpenampilan sleeper, dengan tampang standar tapi tenaga sangar.
Kaki-kaki
Demi mendapatkan traksi maksimal, kaki-kaki menggunakan coilover Buddy Club N+. Spring rate-nya diset 10 kg/mm di depan dan 12 kg/mm di belakang.
“Sengaja belakang lebih keras. Supaya pas start, bodi enggak mendongak dan traksi di roda depan tetap optimal,” ujar Apit.
Untuk pelek dan bannya, Apit punya dua set. Ketika turun drag race, menggunakan pelek SSR Type C 15x8 inci, yang dibalut ban slick dari Mickey Thompson berprofil 24.5/8.0-15 di depan. Sementara di belakang menggunakan pelek ‘skinnies’ dari Tracklite, berukuran 15x3.5 inci yang dibalut ban Mickey Thompson profil 15x4.5.
Sementara untuk harian, menggunakan pelek Advan RG berukuran 16x7 inci, yang dibalut ban Toyo T1R berprofil 205/50R16. Untuk mengimbangi performa mesin, menggunakan rem bawaan Honda Prelude dengan diameter disc 286 mm di depan.
Data Modifikasi
Mesin: Engine swap K24A2, kepala silinder PRB-1 K20A, piston Arias 87 mm, setang piston Eagle, kem Skunk2 stage 3 2780 (in) dan 2820 (ex), injektor FID 1.000 cc, throttle body K-tuned 90 mm, bearing ACL Race, puli ATI, cam gear Drag Cartel, pre klep Supertech, gasket Golden Eagle, intake manifold Skunk2, fuel pressure regulator Aeromotive, air filter Unifilter, girboks OEM Honda Integra DC5, final gear RSX 4.3:1, gear ratio OBX, kopling single Ogura, shifterbox billet K-tuned, custom driveshaft, engine management stand alone Hondata K-Pro Version 4, exhaust set ORD,
Kaki-kaki: Coilover Buddy Club N+, pelek SSR Type C 15x8 inci, ban slick Mickey Thompson berprofil 24.5/8.0-15, pelek Tracklite 15x3.5 inci, Mickey Thompson 15x4.5, pelek Advan RG 16x7 inci, ban Toyo T1R 205/50R16, rem depan OEM Honda Prelude + disc 286 mm.
Bodi: Bumper depan & gril custom, rear drag wing custom aluminium, traction bar custom
Interior: Custom roll bar 6 titik, digital dash AiM Sports MXL