Jakarta - Yamaha Aerox 155 kini sedang menjadi primadona, tentunya jadi tantangan bagi modifikator seperti yang dirasakan oleh Wiryawan, pemilik FAT Motorsport. Ia buru-buru riset agar bengkelnya terus eksis!
“Pas pertama kali lihat Aerox 155 langsung kebayang apa saja yang bakal diubah. Sekalian buat jualan lah intinya hehe...” bukanya.
Hal pertama yang dilakukan olehnya adalah ubah suspensi belakangnya. “Sokbreker belakangnya itu gak banget. Saat lihat di Thailand ada yang ubah jadi monoshock akhirnya terinspirasi juga untuk bikin,” akunya.
( BACA JUGA : Ulasan Lengkap Test Ride Yamaha Aerox 155 VVA versi OTOMOTIF, Temukan Kelebihan dan Kekurangannya! )
( BACA JUGA : Gokil, Pria Ini Pecahkan Rekor Wheelie di Atas Skuter Selama 13 Jam )
“Tapi dengan konstruksi yang berbeda. Gue ikutin monoshock Yamaha SMAX, kebetulan titik tumpu sasisnya sama, ada di samping kanan,” rincinya.
Proyek monoshock yang memakan waktu 1 minggu ini akhirnya rampung dengan menggunakan suspensi NUI untuk Satria F150 dan terbukti bantingannya lebih enak dari suspensi bawaan Aerox.
Dudukan monoshock ini dibuat pakai plat tebal 8 mm yang dipasang rangkap di balik swing arm sebelah kanan. Plat ini juga jadi dudukan kaliper cakram belakang.
Suspensi depan juga makin kece berkat suspensi Fast Bike tipe upside down kepunyaan NMAX, “Pasangnya harus ganti segitiga pakai NMAX karena beda diameter as-nya,” ujar Wiryawan.
Sedang untuk pengereman, yang depan mengandalkan kaliper KTC 4 piston dengan cakram CEN 260 mm lengkap dengan master rem Racing Boy.
Untuk belakang, karena alasan kurang pakem, akhirnya pasang cakram dengan kaliper KTC 2 piston.