Untuk penggeraknya, ia memiliki pilihan penggerak dua dan empat roda.
Namun, pilihan penggerak empat roda hanya ada yang bertransmisi manual.
Sementara X-Trail diesel 2.000 cc juga mempunyai pilihan transmisi manual 6 percepatan berpenggerak 4 roda dan CVT gerak dua roda.
Bedanya dari varian 1.600 cc, X-Trail yang bermesin 2.000 cc ini memiliki pilihan penggerak 4 roda yang menggunakan CVT.
Bagi konsumen yang berminat dengan X-Trail bermesin bensin, mereka tidak punya pilihan lain selain yang bertransmisi manual 6 percepatan berpenggerak dua roda.
Beralih ke interior, secara keseluruhan tidak banyak ubahan yang terdapat di sini. Perubahan yang paling terlihat mungkin hanya sebatas penggunaan setir flat-bottom yang berbalut kulit.
Nissan tampaknya fokus untuk meningkatkan kualitas hiburan, fitur berkendara dan fitur keselamatan X-Trail.
Sebab rumornya, varian tertinggi X-Trail ini akan mengandalkan audio berlabel Bose.
Untuk fitur berkendaranya, X-Trail facelift ini akan mengaplikasi teknologi Nissan autonomous ProPilot.
Sistem ini bisa mengatur setir, akselerasi, pengereman dan start-stop sistem yang bekerja saat lampu merah dan kemacetan.
Tidak hanya itu, X-Trail juga bakal dibekali dengan berbagai fitur keamanan lainnya seperti cross traffic alert, pedestrian recognition dan emergency braking system.
Sampai saat ini, belum ada pemberitaan tentang berapa harga jual X-Trail facelift ini.
Tetapi mobil ini dijadwalkan akan mulai dijual di Inggris pada Agustus mendatang.
Mengingat X-Trail memiliki peminat yang banyak di Indonesia, semoga Nissan Motor Indonesia (NMI) bisa segera mendatangkan SUV terpopuler mereka ini sebelum 2018. (otomotifnet.com/Nugie)