Keputusan tersebut mengundang kontroversi di masyarakat Gaza.
Aktivis Ebrahim Al Madhoun mendukung penggunaan sepeda motor oleh perempuan.
Ia mengutuk larangan tersebut sebagai pelanggaran kebebasan hak warga Gaza yang miskin dan kelas menengah.
Dia mengatakan hal itu tidak perlu, karena pengendara wanita Gaza sudah berpakaian dengan pantas.
Ini juga tidak praktis dan tidak adil, karena daerah yang dilanda perang memiliki kekurangan bahan bakar yang serius dan bergantung pada sepeda motor untuk transportasi.
Larangan itu dimotivasi oleh tewasnya penumpang sepeda motor hari Minggu (2/7) Suhair Al Louh, 43 tahun, dari Deir Al Balah di Gaza.
Al Louh dan putranya naik sepeda motor di belakang suaminya saat dia meninggal dalam kecelakaan.
Suami dan anaknya dirawat di rumah sakit dengan luka ringan. (Otomotifnet.com)