Jangan Malu Peluk Pengendara Saat Berboncengan, Ini Alasannya

Taufan Rizaldy Putra - Rabu, 6 Desember 2017 | 18:20 WIB

Pengendara motor zaman now, hidupkan lampu sein saat akan berbelok (Taufan Rizaldy Putra - )

Otomotifnet.com - Ternyata saat berboncengan ada hal-hal yang wajib diperhatikan.

Yang pertama, pengendara dan penumpang yang dibonceng, wajib mengenakan riding gear, mulai dari jaket hingga helm SNI (Standar Nasional Indonesia).

Hal tersebut ditegaskan langsung Instruktur Safety Riding Wahana, Siswanto.

Menurut Siswanto, posisi penumpang yang baik saat dibonceng seharusnya adalah memeluk pengendara.

Namun hal itu tidak bisa dikatakan 100 persen benar, karena jika yang naik sepeda motor adalah pria dan wanita, maka terkait aturan Islam dilarang bersentuhan karena bukan mukhrim.

Untuk mengakalinya dan agar tetap aman, Siswanto pun memberikan beberapa tips boncengan ayang baik dan benar, khususnya bagi para wanita yang kerap takut saat dibonceng.

(BACA JUGA: Ternyata Di Sini Tikungan Maut Buat Pembalap MotoGP)

“Memeluk adalah posisi paling aman, namun jika tidak boleh atau tidak memungkinkan memeluk dengan alasan tertentu, kita bisa pegangan pada jaket, atau kantung jaketnya. Celana juga boleh,” ujar Siswanto.

Siswanto menambahkan, setelah itu gerak tubuh kita baiknya mengikuti motor mau bergerak kemana.

Lebih lanjut Siswanto menegaskan, penumpang yang dibonceng dilarang keras memegang pundak pengendara.

Sebab, kemungkinan akan membuat si rider hilang kendali atau oleng.

Pasalnya, jika memegang pundak, tidak menutup kemungkinan saat akan bermanuver ke kanan atau kekiri, orang yang dibonceng sering menekan pundak karena merasa takut terjatuh.

Selain itu, kata Siswanto, orang yang dibonceng tidak disarankan untuk memegang behel motor bagian belakang.

Sebab menurut dia, itu juga membuat posisi motor tidak seimbang.

Terutama, jika akan melakukan belokan ke kanan atau ke kiri, itu bisa menyulitkan pengendara saat bermanuver.