Pekan lalu, Presiden & CEO Mercedes-Benz Distribution Indonesia Roelof Lamberts menjelaskan, sikap pihaknya tidak memberikan data penjualan merupakan perintah dari induk perusahaan, Daimler, di Jerman.
Daimler menganggap data penjualan merupakan rahasia dan mereka juga tidak setuju data penjualan dipublikasi di situs resmi Gaikindo yang bukan lembaga pemerintah.
Masalah itu sudah bisa diselesaikan, menurut Kukuh, yakni menghadirkan tautan antara situs resmi Kementerian Perindustrian dan Gaikindo.
Mercedes-Benz Indonesia sudah sempat setuju, tetapi sampai pekan lalu tidak ada respons.
“Karena urutannya, kan, sudah panjang, kronologinya dari tahun lalu. Kami sudah mencoba, sudah kami jelaskan prosesnya, kami bantu mereka agar bisa memberikan data. Kami sudah penuhi, mereka sudah janji paling tidak tanggal berapa (menyerahkan data). Kami sudah tunggu sampai kemarin sore,” kata Kukuh.
Menurut Kukuh, tidak adil buat anggota yang lain bila hanya Mercedes-Benz Indonesia yang tidak memberikan data penjualan. Karena itu, keputusan harus dibuat.
Setelah hilangnya Mercedes-Benz, saat ini jumlah anggota Gaikindo ada 40.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mercedes-Benz Resmi Keluar dari Gaikindo"