Sempat Ricuh! Driver Ojek Online Yang Nggak Ikut Unjuk Rasa Dipukuli, Sampai Penumpang Dipaksa Turun

Parwata - Selasa, 27 Maret 2018 | 18:43 WIB

Ilustrasi pengendara ojek online. (Parwata - )

Otomotifnet.com - Massa dari pengemudi ojek online yang melakukan aksi ricuh saat melihat sejumlah pengemudi ojek online yang tidak ikut aksi unjuk rasa di depan Istana, Jalan Medan Merdeka Barat, Selasa (27/3/2018).

Pengemudi ini lebih memilih untuk mengantar penumpang.

Hal itu seperti terpantau di lokasi unjuk rasa, pukul 12:30 WIB.

Ada sekitar empat pengemudi yang terlihat berusaha melewati kerumunan massa aksi.

(BACA JUGA: Berlanjut, Pihak SPBU Balik Menuduh Tangki Serena Sudah Dimodifikasi, Ini Penjelasan Nissan Indonesia)

Namun, para pengemudi tersebut diteriaki oleh sejumlah pengunjuk rasa yang marah.

Teriakan dengan kata-kata kasar terdengar dari sejumlah pengemudi ojek online.

Bahkan, ada dua pengemudi yang terlihat mendapat sejumlah pukulan dari massa yang bertindak anarkis.

Sejumlah polisi mencoba melerai.

Namun, karena jumlahnya polisi jauh lebih sedikit dari massa, kejadian ricuh itu sulit dilerai.

KOMPAS.com
Ojek Online Demo

Sejumlah massa lain membantu untuk melerai.

Namun, malah kerusuhan saling menjadi-jadi di antara mereka.

Massa terlihat saling pukul antar-mereka.

(BACA JUGA: Pakai Sendal Jepit Dan Kaos Oblong, Pria Gendong Putrinya Naik Motor Matik Ini Ternyata Pentolan Klub Ferrari)

"Woi udah-udah, kita saudara. Ngapain berantem, biarin itu kalau dia mau lewat (pengemudi lain), biarin," teriak salah satu massa dari ojek online.

Tampak pengemudi yang sebelumnya dikerubungi massa diamankan oleh polisi.

Adapun penumpang yang sebelumnya naik dipaksa turun.

"Enggak pintar sih tuh ojek, kenapa enggak mutar aja. Ngapain lewat sini coba," ujar salah satu massa pengemudi ojek.

(BACA JUGA: Kudu Tahu, Biar Nggak Dikadalin SPBU Nakal, Ini Daya Muat Tangki 11 Mobil Laris)

Hingga pukul 12:38, aksi massa masih berlangsung di depan Istan Negara.

Unjuk rasa itu menuntut agar perusahaan yang memperkerjakan mereka menerapkan tarif yang rasional.

Tarif yang ada saat ini dianggap tidak manusiawi karena terlalu rendah.