Tapi, apa iya hanya ingin sekadar mesin nyala tanpa kondisi terbaiknya?
Rasanya tidak mungkin untuk mesin tersebut dijalankan secara normal dan di kondisi idealnya, tapi tanpa memasang turbo pengganti.
Sebab, penambahan turbo tidak sekadar unit turbonya saja bung. Namun, banyak hal kompleks lain yang harus ikut bekerja sama, demi mesin tersebut dapat beroperasi normal.
Misalkan saja nih, setingan pada ECU yang pasti bekerja berdasar sensor-sensor tambahan, contoh harus memikirkan di boost berapa turbo pada putaran mesin sekian.
Pun masih ada komponen lain, misal berapa oli yang harus disalurkan pada tekanan turbo sekian, dengan putaran mesin sekian.
Sedangkan untuk katup variabelnya, agak beda cerita nih bung, apabila dikaitkan dengan injeksi bahan bakar langsung.
Sebab, sistem injeksi ini konsepnya menyemprotkan sejumlah takaran bahan bakar langsung ke ruang bakar, tapi takaran tersebut justru harus selaras dengan bukaan katup, baik katup masuk ataupun katup buang.
Jadi, fungsi dan cara kerja katup variabel ini akan bikin performa mesin tetap optimal, tapi juga menyuguhkan efisiensi bahan bakar.
Contoh gini bung.
Pada putaran mesin rendah dengan bukaan katup fix misalnya, tentu hasil efisiensinya akan berbeda, dengan saat putaran mesin tinggi, namun punya bukaan katup yang sama dengan putaran mesin rendah.