Sehadi Utomo, Kepala Dukuh Sangurejo, Wonokerto, Turi, Sleman, Yogyakarta, membenarkan peristiwa tersebut terjadi di bengkel milik Arif, keponakannya, pada Senin (23/4/2018).
Anak laki-laki dalam fotonya tersebut berinisial L, seorang yatim piatu dan masih duduk di kelas VIII atau kelas 2 SMP.
"Awalnya ada dua orang anak yang datang ke bengkel karena sepedanya rusak, rantainya putus. Minta kepada ponakan saya ini agar dibetulkan," ujar Dukuh Sangurejo, Wonokerto, Turi, Sehadi Utomo, Senin.
(BACA JUGA: Rusuh Di MotoGP, Penonton Berhamburan Masuk Ke Pinggir Trek Jerez, Padahal Balapan Masih Berlangsung)
Sehadi menuturkan, saat dicek, ternyata rantai tidak bisa dibetulkan dan harus diganti.
Namun L mengaku tidak punya uang untuk mengganti rantai.
"Rantainya sudah enggak layak pakai, harus ganti, tetapi anak ini mengaku tidak punya uang. Keponakan saya, Arif, beritikad membantu menganti dengan gratis," ucapnya.
Namun saat Arif cuci tangan di belakang, dia sekelebat melihat L memasukkan sesuatu ke dalam bajunya.
Setelah dicek, ternyata ditemukan onderdil sepeda motor.
"Lalu ditanya ambil apa? Dinasehati sudah ditolong kok masih mengambil tanpa izin, itu kan tidak baik," tambah Sehadi.
(BACA JUGA: Pedih....Toyota Agya Gesrek Aspal Sampai Bumpernya Mau Copot, Mau Jadi Show Atau Dirusak)
Arif, lanjut dia, lalu memberikan pilihan kepada L, membawa orangtuanya ke bengkel atau mengguyur kepala dengan oli.
"Diberi pilihan. Si anak bilang jangan sampai orangtuanya tahu. Terus dia milih mengguyur kepala dengan oli bekas," ucapnya.