Ini Profil Pengendara Ojek Online Yang Diduga Jadi Teroris

Parwata - Kamis, 17 Mei 2018 | 12:37 WIB

Penangkapan terduga teroris yang berprofesi driver ojek online di Sumatera Utara oleh tim Densus 88 (Parwata - )

Otomotifnet.com - Seorang pengendara ojek online memulai babak baru penyisiran terduga teroris.

Muhammad Yusuf Rangkuti alias Yusuf (28) warga Jalan Pukat I Gang Sekolah ditangkap Densus 88 dan beredar video penangkapannya.

Di lingkungannya, ia dikenal sebagai pemuda yang rajin beribadah dan suka menolong.

Tidak ada yang menyangka ia terlibat jaringan terorisme tersebut.

Yusuf ditangkap Densus 88 di Simpang Sei Sikambing Sekip Kecamatan Medan Petisah, pada Senin (15/5/2018) kemarin.

Informasi yang dihimpun di rumah Yusuf Jalan Pukat I Gang Sekolah, bahwa dirinya juga hendak melangsungkan pernikahan pada tanggal 1 Juli 2018 mendatang.

Dikabarkan Yusuf mendapat calon dari daerah Padangsidimpuan, Sumatera Utara.

Saat dicoba mencari informasi terkait calon istri dari Yusuf, pihak keluarga tidak ada yang mengetahui.

Tante Yusuf yang kerap dipanggil Wak Upik mengatakan, usai Lebaran Yusug berencana menikah.

(BACA JUGA: Sama-Sama Pusing, Banyak Pemilik Mercy Dan Sopirnya Enggak Ngerti Fitur Canggih di Mobil)

"Kami tidak tahu mana calonnya. Namun ia pernah bilang kalau dirinya mau melangsungkan pernikahan di Sidimpuan. Kalau calonnya belum pernah dibawa ke rumah, karena Yusuf bilang ia dikenalkan dari ustaz tempat ia mengaji (ta'aruf).

Yusuf diketahui bekerja sebagai driver ojek online. Ia sudah menjalani pekerjaan itu selama enam bulan.

Ibu Yusuf, Zahriana mengatakan anak ketiganya tersebut baru sekitar 15 hari terakhir mengikuti salah satu pengajian, yang tidak ia ketahui dimana keberadaannya.

"Paling ada lima belas hari dia mengikuti pengajian," kata Zahriana, Rabu (16/5/2018).

Zahriana menceritakan, menurut mualimah atau ustadzah tempatnya mengaji, Yusuf harus cepat ditarik dari pengajian yang diikutinya.

Tribunnews.com
(Kanan) Zulfahri, orang tua Muhammad Yusuf Rangkuti, terduga teroris yang ditangkap Densus 88, Selasa (16/5/2018)