Otomotifnet.com - Kecelakaan tragis yang melibatkan kereta api dengan sebuah mobil di pelintasan liar dekat Stasiun Batu Ceper, hingga saat ini masih menimbulkan banyak pertanyaan.
Pelintasan liar dekat stasiun Batu Ceper itu dijaga oleh seorang pria tua, Effendi (55).
Dia sedang duduk di atas bangku kayu ketika didatangai jurnalis, Rabu (20/6/2018).
(BACA JUGA: Temuan Menarik, Sopir Angkutan Lebaran Banyak Yang Darah Tinggi, Dikasih Penurun Tensi)
Effendi merupakan penjaga pelintasan kereta saat sebuah mobil Avanza abu-abu diseruduk kereta sehingga menewaskan tiga orang dan tiga orang lainnya luka-luka, Minggu (17/6/2018).
Effendi pun mengisahkan bagaimana cara ia menjaga perlintasan liar itu.
Effendi menggunakan sebuah tali yang sudah diikat ke tiang besi beberapa meter dari tempat ia duduk.
(BACA JUGA: Terbongkar... Ini Ubahan Senjatanya Rossi, Siap Jadi Motor Juara)
Ketika kereta akan lewat, Effendi akan menarik tali tersebut sehingga tiang besi bergerak turun ke bawah.
Di seberangnya tidak ada tiang besi serupa, sehingga Effendi hanya meneriaki jika ada kendaraan yang ingin melintas saat kereta akan lewat.
Cara kerja penjagaan kereta masih dilakukan manual, bahkan tanda-tanda kereta akan datang juga hanya berdasarkan pandangan matanya.
(BACA JUGA: Miris... Nggak Kebagian Rest Area, Pemudik Stop Di Bahu Tol Cipali, Seenaknya Buang Sampah)
“Harus konsen, mata kiri-kanan, kiri-kanan aja liat kereta,” beber Effendi.
Dirinya juga mengeluhkan jadwal kereta yang tidak tentu sampai matanya harus menyapu pelintasan kereta dan menarik tali untuk menutup tiang besi demi menghindari kendaraan yang menerobos perlintasan.
“Kalo waktu kemarin pas kejadian, kereta masih lumayan jauh. Saya udah turunin setengah, tapi ada mobil nerobos,” ujar Effendi saat menceritakan kronologi kecelakaan maut itu.
(BACA JUGA: Pria Ini Anggap Bobber Bikinan Pabrik Terlalu Manis, Lihat Hasilnya)
Ia menambahkan saat itu mobil yang dikendarai Nanang mengalami mati mesin saat berada di tengah rel.
Menurut penuturan Effendi, saat kejadian seorang pria dengan perawakan agak tua berhasil keluar dari mobil sebelum kereta menghajar mobil nahas itu.
“Sebenernya kalo mereka kabur dari mobil bisa selamat, soalnya keretanya masih jauh,” katanya.
(BACA JUGA: Pasang Roofrack Universal, Begini Caranya Agar Cat Bodi Enggak Lecet )
Diketahui, pria yang meninggalkan mobil itu bernama Dahwan, ayah dari Nanang.
Ketika kejadian Effendi mengaku tidak dapat bergerak karena kakinya lemas seketika.
“Waktu kejadian saya gak bisa apa-apa, trauma saya, kaki lemes,” ujarnya.
Effendi mengaku pekerjaannya memang penuh risiko karena berhubungan dengan keselamatan para pengendara.
(BACA JUGA: Terkuak... Hal Yang Bikin Performa Lorenzo Melejit, Inilah Pemicunya)
Namun, ia juga naik pitam jika ada pengendara yang nekat menerobos saat tiang besi mulai ditutup.
Dari pantauan di kokasi, terlihat sebuah motor berwarna merah menerobos tiang besi yang Effendi akan turunkan.
Sontak Effendi meneriaki pengendara motor itu.
(BACA JUGA: Lagi Dibonceng Naik Vario, Anak Kecil Luka Parah Dilempar Batu, Polisi Masih Usut Kejadian)
“Woiii kereta!” teriak Effendi yang tidak diacuhkan pengendara motor itu.
“Bodoh itu orang tadi yang motor, udah saya turunin setengah masih nerobos, kalo kenapa-kenapa kan kita yang kena,” ujarnya.
Beberapa hari setelah kejadian nahas kereta dan mobil, Effendi menjelaskan tidak ada ancang-ancang dari petugas untuk menertibkan atau merapikan pelintasan itu.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul "Kisah Pria Tua Penjaga Perlintasan Liar yang Makan 3 Korban Tewas"