Otomotifnet.com - Ada cerita menarik terkait konsumen pembeli mobil bekas, yang terimbas aturan pembatasan kendaraan di beberapa ruas jalan di Ibukota.
Herjanto Kosasih, Manajer Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua menceritakannya.
Misal, ada yang harus menjual satu mobil, buat ditukar dengan dua mobil bernopol ganjil dan genap.
Kemudian ada juga yang rencananya mencari mobil dengan pelat nomor ganjil, untuk melengkapi mobil lainnya yang bepelat genap.
Tapi kemudian malah salah fokus karena lebih suka dengan modelnya.
Jadi mereka harus menambah dana lagi mengubah pelat nomor yang sesuai kebutuhan.
Namun, yang menarik adalah konsumen yang menjual mobilnya dan memilih nopol genap, karena nasihat dari sang guru spirtual, memerintahkan seperti itu.
(BACA JUGA: Kelakar Gubernur Sumsel Soal Persiapan Asian Games, Di Palembang Enggak Ada Ganjil Genap)
“Ajaib kadang-kadang orang Indonesia, ada satu cerita konsumen yang bilang kalau dia sering keluar di angka genap dibanding ganjil, ada cerita begitu. Ini orang sakti bener, dukunnya bilang seperti itu ke dia, ajaib,” tutur Herjanto (25/7/2018).
Tak hanya Herjanto, Bayu Januar Head of Operation Development mobil88 pedagang mobil bekas milik Grup Astra ini punya cerita sendiri.
Ia mengungkapkan, kalau saat ini, konsumen malah lebih dipusingkan dengan nomor ganjil atau genap, dibanding modelnya sendiri.
“Ya betul itu perluasan wilayah ganjil-genap nopol kendaraan, juga ikut menjadi pertimbangan konsumen kami dalam memilih mobil."
"Kalau mereka sudah punya nopol genap, praktis dia akan mempertimbangkan nomor ganjil yang akan dibeli,” kata Bayu.
“Bahkan terkadang ada juga customer yang malah lebih pusing cari nomer ganjil atau genap ketimbang tipe mobilnya itu sendiri,” kata Bayu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sampai Melibatkan Dukun, Cerita Pembeli Mobkas Efek Ganjil-Genap",