Ternyata Konsumen Motor Seken Lirik Hal Ini Sebelum Membeli, Wajar Sih!

Parwata - Selasa, 31 Juli 2018 | 15:00 WIB

Ilustrasi diler motor bekas (Parwata - )

Otomotifnet.com – Karakteristik konsumen motor baru dan motor bekas memang punya perbedaan.

Seperti yang terungkap dari hasil survey PT Yamaha Motor Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) kepada konsumennya di tahun 2016.

“Kalau motor baru sudah jelas, dari sisi penghasilannya lebih tinggi, rata-rata kalau di Jakarta itu pendapatannya sekitar Rp 5–6 juta,” buka Ihsan Ridho, PIC Trade-In Project YIMM.

“Dan bisa jadi dia itu bukan pertama kali beli motor, bisa jadi sudah motor kedua atau ketiga,” lanjutnya saat berbincang beberapa waktu lalu.

(BACA JUGA: Angkot Hilang Kendali Tabrak 2 Pemotor, Padahal Sedang Berhenti di Traffic Light)

Rata-rata pembeli motor baru juga berpikir, bahwa motor yang mereka beli bisa dipakai hingga 5 tahun ke depan.

Sehingga ada kemungkinan setiap 5 tahun, akan mengganti motor lagi.

“Bagaimana dengan karakter pembeli motor bekas? Karakteristiknya itu pendapatannya Rp 2 – 3 juta ke atas, biasanya yang beli itu buruh, tukang ojek, pengusaha toko kelontong dan lainnya,” ujar Ihsan.

“Dari situ kita cek lagi, apa yang biasanya mereka cek sebelum mereka membeli motor, rata-rata mereka itu cek harganya dulu yang pertama, 44 persen customer kita di kota-kota besar seperti itu,” jelasnya.

(BACA JUGA: Penjualan Motor Bekas Bikin Kaget Yamaha, Enggak Disangka Angkanya Sampai Segini)

Ihsan berujar, kebiasaan mengecek harga rupanya menjadi kesamaan karakteristik antara konsumen motor baru dan motor bekas.

“Ternyata karakteristik seperti itu juga sama-sama dilakukan, mereka cek harganya dulu, biasanya mereka cek di platform jual beli online,” tutupnya.