Hingga rombongan kami sampai di desa tujuan kami yaitu Genggelang di Desa Gangga.
Di dusun ini hampir semua bangunan roboh dan rata dengan tanah. Dusun terpelosok ini sepertinya terlambat mendapat penangan.
Di dusun ini anak-anak banyak belajar di tenda-tenda darurat.
Situasi masih benar-benar hancur. Bahkan dari sejak gempa hingga saat ini, alat-alat berat untuk membersihkan puing baru tiba.
Trauma hebat sepertinya masih menyandera mereka.
Hal ini dirasakan ketika perjalanan menuju desa Tanjung.
(BACA JUGA: Bikin Histeris, Polisi Bermotor Tangkap Warga Penjarah Toko Ponsel di Palu)
Entah dari mana datangnya isu air laut naik ke permukaan, membuat panik warga sepanjang jalan.
Warga berhamburan lari keluar, sebagian anak-anak dan ibu menagis histeris dan saling berpelukan, sebagian ada yang lari menaiki mobil bak terbuka dengan panik.
Sangat teriris rasanya hati ini menyaksikan pemandangan seperti ini yang baru pertama kali kami saksikan.
Menurut penduduk sekitar, hingga saat ini gempa-gempa kecil masih sering terjadi.
Ditambah berita yang berseliweran membuat mereka sering resah dan panik.
Semoga Lombok lekas pulih. (Ketut/Otomotifnet.com)