Otomotifnet.com - Gempa yang mengguncang Lombok Utara pada 29 Juli 2018 menelan ratusan korban jiwa dan menghancurkan ratusan ribu rumah.
Respons tanggap darurat telah berakhir namun masyarakat Lombok masih membutuhkan bantuan kita.
Produsen ban FDR, PT. Suryaraya Rubberindo Industries (PT. SRI) bergerak melibatkan jaringan penjualannya, PT. Tiga Inti Mitra wilayah Bali dan Nusa Tenggara untuk memberikan bantuan ke Lombok.
FDR juga menggandeng bikers Bali untuk bergerak ke Lombok.
Total ada 50 bikers dari berbagai komunitas ikut menyerahkan donasi ke Lombok Utara.
(BACA JUGA: Memotong Kalimantan Lewat Jalur Dayak, Tiga Biker Temukan Banyak Hal Tak terduga)
“Kegiatan FDR Peduli Lombok ini tidak hanya memberikan bantuan beras, obat-obatan serta perlengkapan sekolah, namun juga membangun ruang ramah anak yang diberi nama tiok Gangga FDR,” ungkap Chamilus Ali Santo, Direktur Marketing PT.SRI.
Rombongan bergerak dari Bali Jumat (28/9/2018) menuju ke Mataram.
Setelah menyeberang dengan kapal selama hampir 4 jam, rombongan bersandar di Pelabuhan Lembar, Lombok.
Dari pelabuhan hingga kota Mataram sepanjang jalan tidak menampakkan kerusakan parah akibat Gempa.
(BACA JUGA: Mencekam, Dealer Kawasaki Luluh Lantak Diterjang Tsunami Palu)
Keesokan paginya pada Sabtu(29/9/2018) perjalanan dari Mataram menuju desa Gengganang, Lombok Utara.
Sepanjang jalan dari Mataram menuju ke Lombok Utara pemandangan dan jalanan yang mulus menyambut kami di daerah perbukitan tinggi hawa dingin menyapa kami.
Sebaliknya di Lombok Utara, pemandangan yang tadi indah mulai sirna.
Berganti dengan pemandangan mencekam.
Deretan bangunan hancur dan beberapa bangunan sudah mulai dibangun ulang.
Pemandangan ini terus berlangsung sepanjang jalan.
Semakin ke utara, makin banyak bangunan hancur.
Lalu berjajar deretan tenda-tenda darurat tidak jauh dari jalan utama.
Hingga rombongan kami sampai di desa tujuan kami yaitu Genggelang di Desa Gangga.
Di dusun ini hampir semua bangunan roboh dan rata dengan tanah. Dusun terpelosok ini sepertinya terlambat mendapat penangan.
Di dusun ini anak-anak banyak belajar di tenda-tenda darurat.
Situasi masih benar-benar hancur. Bahkan dari sejak gempa hingga saat ini, alat-alat berat untuk membersihkan puing baru tiba.
Trauma hebat sepertinya masih menyandera mereka.
Hal ini dirasakan ketika perjalanan menuju desa Tanjung.
(BACA JUGA: Bikin Histeris, Polisi Bermotor Tangkap Warga Penjarah Toko Ponsel di Palu)
Entah dari mana datangnya isu air laut naik ke permukaan, membuat panik warga sepanjang jalan.
Warga berhamburan lari keluar, sebagian anak-anak dan ibu menagis histeris dan saling berpelukan, sebagian ada yang lari menaiki mobil bak terbuka dengan panik.
Sangat teriris rasanya hati ini menyaksikan pemandangan seperti ini yang baru pertama kali kami saksikan.
Menurut penduduk sekitar, hingga saat ini gempa-gempa kecil masih sering terjadi.
Ditambah berita yang berseliweran membuat mereka sering resah dan panik.
Semoga Lombok lekas pulih. (Ketut/Otomotifnet.com)