Hal tersebut mungkin wajar, mengingat mesin yang bersinergi dengan transmisi Continously Variable Transmission (CVT) pada Glory 580, kami rasakan tidak terasa begitu impresif.
Transmisi CVT-nya beberapa kali mengalami selip, sehingga cukup banyak tenaga mesin yang tereduksi oleh transmisi.
Gejala ini sangat terasa di awal akselerasi.
Sepertinya ini mesti jadi perhatian pihak produsen nih!
Padahal untuk akselerasi dari 60-80 km/jam catatan waktu yang didapat tidak buruk.
Pada kecepatan ini, transmisi CVT pada Glory 580 tak terasa begitu selip.
Sehingga masih dapat waktu 2,8 detik, artinya masih di bawah 3 detikan.
Oh iya, karakter selip memang lumrah pada girboks CVT.
Tapi sayangnya pada Glory 580 cukup berlebihan.
(BACA JUGA: 5 Fakta Kecelakaan Hebat Honda CR-V yang Lompat ke Jurang)
Apalagi saat butuh over taking kendaraan di depan anda, harus menghitung jeda sampai mobil benar-benar berakselerasi.
Mulai dari anda pendamkan gas, mesin bereaksi setelah turbo spooling, dan rasio CVT berubah sesuai kebutuhan akselerasi.
Padahal untuk sektor tenaga, mesin 1.5 liter turbo-nya tidak bisa dibilang lemes.
Tapi, kalau anda tidak terlalu mementingkan sensasi akselerasi. Karakter yang dibangun SUV asal Cina ini memang mengutamakan kenyamanan.
Terasa lembut sekali dengan perpindahan gigi yang variable dan meminimalkan hentakan tenaga mesin.
Dan rasanya ini cocok untuk sebuah SUV 7 penumpang yang membawa banyak penumpang.