Otomotifnet.com - Attlet serba bisa M Fadli tunjukkan tajinya berjaya di balap motor, sepeda dan balap mobil, kira-kira balap apa lagi yang akan dilakukan ke depannya?
Di seri terakhir International Sentul Series of Motorsport (ISSOM) 2018 di Sirkuit BSD, Tangerang Selatan (2/12), M Fadi berhasil meraih podium pertama European Touring Car Championship (ETCC) 2000 kategori Novice.
Ia berhasil finis menggunakan BMW E36 racikan tim balapnya, Gazpoll Racing Team.
Berbicara soal balapan, tampaknya kegiatan itu sudah mendarah daging untuk M Fadli.
(BACA JUGA: Kronologi BMW M Fadli Terbakar, Sempat Brebet Karena Selang Bensin)
Usai karirnya di balap motor, ia beralih ke ajang balap sepeda dan berhasil mempersembahkan emas untuk Indonesia di ajang Asian Para Games 2018 beberapa waktu lalu.
Ketika ditemui dalam acara Fun Ride & Coaching Clinic Scooter VIP x Tokopedia, M Fadli bercerita banyak tentang gairahnya di dunia balap.
Ia pun ‘membisiki’ mengenai targetnya tahun depan dalam bidang yang ia cintai sejak masih bocah itu.
“Soal target, yang pasti saya akan tetap serius di balap sepeda. Sebab, tahun 2019 itu adalah ajang saya mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya untuk mengikuti Paralympic Tokyo 2020,” ungkap M Fadli (9/12).
(BACA JUGA: BMW M Fadli Terbakar, Sang Pembalap Diamankan Ke Ruang VIP)
“Nah, kalau soal balap mobil, racing (balapan) itu memang hobi saya. Sesekali saya akan ikut serta. Namun, fokus saya tetap di balap sepeda,” tegasnya.
Kembali berbicara mengenai seri terakhir ISSOM 2018 pekan lalu, M Fadli mengaku tak ada persiapan sama sekali.
“Awalnya, ditawarkan untuk balap roda empat oleh Gazpoll, hanya beberapa minggu sebelum seri akhir ISSOM 2018,” terang M Fadli.
“Saya terima, itu tantangan tersendiri buat saya. Akhirnya, saya latihan satu hari sebelum balapan dimulai,” lanjutnya.
(BACA JUGA: Mobil Besutan M Fadli Sentul Masih Pakai Kopling Biasa, Kok Bisa? )
Walau kelihatan tanpa persiapan, M Fadli membuktikan skill-nya di balap mobil dengan meraih podium pertama.
Soal kendala dirinya untuk mengendarai mobil balap, ia mengaku tidak menemukan kesulitan yang berarti.
“Saya hanya perlu beradaptasi. Caranya, saya majukan joknya sedikit, agar kaki saya dapat menginjak pedal kopling secara maksimal,” beber M Fadli.
“Mobilnya sendiri normal, tidak ada modifikasi tertentu,” pungkasnya.