Untuk terus di Yamaha, Lorenzo merasa ambisi dan motivasinya tumpul.
Makanya ingin petualangan besar yang baru.
"Aku melakukannya 3 kali dengan Yamaha, jadi tidak ada yang perlu diraih lagi dan aku kehilangan motivasi, itu alasan aku putuskan pindah ke Ducati di akhir 2016," tegasnya.
Namun, ternyata pindah merasakan motor Ducati itu tidak mudah pada awalnya.
(BACA JUGA: Bos Ducati Akui Jasa Besar Jorge Lorenzo, Bilang Bakal Kangen)
Itulah alasan Lorenzo sempat terpuruk di 2017.
"Ternyata jauh lebih susah dari yang kukira, ketika ngetes motornya aku kaget, susah, aku harus mengubah total gaya balap, aku bekerja keras, tidak mudah percaya diri," tegasnya.
"Tapi aku juga perbaiki mentalku, aku terus maju, dan akhirnya di pertengahan 2018, kau lihat di Mugello, kemenangan datang," jelasnya.