Yamaha Aerox Membelot, Pakai Seragam Tim Ducati Di MotoGP

Parwata - Rabu, 12 Desember 2018 | 08:00 WIB

Aulia Rachman enggan mengubah warna dasar. (Parwata - )

Otomotifnet.com - Dalam mengubah tampilan Yamaha Aerox 155 VVA miliknya, Aulia Rachman enggan mengubah warna dasar. 

Ia piliha livery motor MotoGP. Tapi liverynya membelot nih. 

Bukan Movistar Yamaha tapi Alma Pramac Racing yang berbasis Ducati Desmosedici di MotoGP.

“Aslinya putih, makanya cari konsep modifikasi yang putih juga. Akhirnya pilih warna motornya Jack Miller dari tim Alma Pramac Racing di MotoGP,” bukanya.

Dengan teknik airbrush, skutik 155 cc ini berubah tampilan jadi lebih sporti mirip Ducati Desmosedici pembalap bernomor 43 itu.

Fariz/OTOMOTIF
Sisi depan dipermanis dengan DRL biru dan winglet di bawah lampu utama

Prosesnya dipasrahkan pada Fat Motorsport yang ada di Jl. Pahlawan Revolusi No. 17, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jaktim.

Karena mengusung livery balap, maka beberapa bagian juga dirombak biar makin berkesan racing.

 

Diawali dari sokbreker belakang yang jadi monosok, menggunakan produk Nui Racing Project berwarna emas, yang dipasang berikut cakram belakangnya.

(BACA JUGA: Yamaha NMAX Bore Up dan Aerox Pantang Gerah, Extra Fan Nyala di 90 Derajat)

Fariz/OTOMOTIF
Steering damper KTC ngumpet menjaga setang tetap stabil

Selain itu, ternyata juga ada alasan lain.

“Karena saat berboncengan sok belakang gak nyaman, mentok-mentok gitu"

"Makanya pasang monosok dan sekarang sama sekali gak pernah mentok,” puas Aulia, sapaannya.

Sektor depan Aerox 2017 ini sebelumnya sudah menggunakan upside down, namun Aulia beli lagi karena tergiur rem double disc.

Fariz/OTOMOTIF
Upside down Nui Racing sudah ada dudukan untuk cakram kiri

“Tadinya pakai KTC, tapi gak bisa pakai double disc, akhirnya ganti Nui Racing yang bisa pasang cakram sebelah kiri"

"Jadi kelihatan lebih racing deh, hahaa…” sebut pria yang tinggal di Pondok Ungu Permai, Bekasi.

(BACA JUGA:Yamaha Lexi Pakai Blok Aerox Tembus 183 Cc, Tenaga Lumayan )

“Upside down ini ukurannya lebih besar dari KTC, jadi susah nyari as rodanya karena lebih lebar"

"Dan karena pakai kaliper KTC radial 4 piston, jadi perlu buat bracket-nya dari aluminium,” sebut Wiryawan, bos Fat Motor.

Fariz/OTOMOTIF
Monosok Nui Racing ngumpet di balik bodi, gak mentok-mentok lagi deh

Agar performa imbang dengan tampilannya, mesin pun dirombak.

“Pakai bore up kit Athena jadi 183 cc. Dan CVT full KTC dari pulley, rumah roller, v-belt, kampas kopling dan mangkoknya"

"Kalau dihitung totalnya sudah habis Rp 30 jutaan"

"Selanjutnya mau bikin swing arm dari aluminium, hehe…” rinci Aulia yang pasang pelepas gas buang R9 GP Series Titanium.

Wah bisa makin keren lagi nih! Fariz/OTOMOTIF

Fariz/OTOMOTIF

Plus : Konsep racing sangat kental
Minus : Warna krom di standar kurang cocok untuk racing style

Fat Motor: 0812-8181-0018

Data modifikasi

Cakram depan: CEN 260 mm
Kaliper depan: Double KTC 4 piston
Kaliper belakang: KTC 2 piston
Ban depan: Pirelli Diablo Scooter 120/70-14
Ban belakang: Pirelli Diablo Rosso Scooter 150/70-14
Master rem: KTC
Handgrip: KTC Carbon
Tabung minyak rem: Lightech
Steering dumper: KTC
Sokbreker depan: Upside down Nui Racing
Sokbreker belakang: Monosok Nui Racing
Knalpot: R9 GP Series Titanium
Sein belakang: JPA
Lampu rem: JPA
Bore up kit: Athena 183 cc
Pelek: Axio 3.00x14 & 4.50x14 inci
Pulley: KTC
Rumah roller: KTC
V-belt: KTC
Kampas kopling: KTC
Mangkok kampas kopling: KTC
Filter udara: Ferrox