Asyiknya Perjalanan Turing Dua Biker, Keliling Eropa Dan Malaysia-Brunei

Parwata - Sabtu, 22 Desember 2018 | 21:00 WIB

Otomotif Travelling Keliling Eropa Tembus Dua Negara (Parwata - )

Otomotifnet.com - Tahun ini bisa dibilang sebagai tahun kebanggaan bagi Dina Zildea atau Dhea. 

Ia anggota Komunitas Diva Kartini

Pasalnya, ia bisa merasakan sensasi touring mengelilingi Eropa, serta berkunjung ke World Ducati Week 2018.

Perjalanan yang diberi nama Europe Dream Tour ini dimulai di Munich, di mana ia langsung menjajal Yamaha YZF 1000cc.

Karena kebolehannya, Dhea pun memberikan sebutan ‘si Petir’ bagi motor ini.

”Riding ini seru banget! Handling harus penuh perhitungan dan beratnya itu lho... perkasa deh,” jelas Dhea.

Selama 2 hari bersama ‘si Petir’, ia mengelilingi Munich, serta berkunjung ke BMW Mottorad, Ducati showroom, BMW showroom, University of Munich di Siegestor, juga Louis yang terkenal sebagai surganya apparel bagi pada riders.

PEMANDANGAN MEMIKAT

Istimewa
POse di depan monumen penanda titik teratas pulau Kalimantan yang berada di Malaysia

Eropa terkenal dengan berbagai pass-nya yang indah.

Pada perjalanan ini, Dhea mencicipi beberapa pass.

Walau begitu, ia mengaku bahwa hampir semua jalan memiliki keindahan masing-masing.

“Semua pass unik dengan cara yang berbeda. Contohnya di Susten Pass itu banyak tunnel dan kelak-kelok yang cantik banget, atau Furka Pass yang banyak salju,” terangnya.

Baginya, yang paling memikat hati adalah Grimsel Pass, lintasan gunung di Swiss dengan latar belakang gunung Alpen.

Baca Juga : Mencengangkan, Segini Konsumsi Bensin Honda PCX Saat Turing

Pass lain yang ia lewati adalah Passo Del Lucomagno.

Ia disarankan untuk sangat berhati-hati serta menjaga konsentrasi pada jalan berkelok ini.

Karena puncaknya dinilai agak berbahaya sebab minimnya proteksi atau pembatas jalan menyebabkan rawan kecelakaan.

Selain itu, Dhea juga berkesempatan mengunjungi event dua tahunan, World Ducati Week (WDW) (20-22/7).

Istimewa
Dina Zildea. Mimpi turing ke Eropa yang jadi kenyataan

Event ini dilaksanakan di Misano World Circuit Marco Simoncelli, dikunjungi para pencinta Ducati dari seluruh dunia.

Acara ini diperkirakan didatangi sampai dengan 91 ribu pengunjung dalam 3 hari.

Banyak aktivitas yang dapat dilakukan pada acara ini selain memanjakkan mata dengan koleksi-koleksi Ducati. S

eperti pengunjung dapat menonton balapan para pembalap Ducati, menyaksikan parade, test ride motor, dan sebagainya.

“Aku juga menghadiri Scrambler Party mereka di Rimini, Italia"

"Di sini aku dapat balaclava yang dilemparkan oleh DJ. Lucky me hahaha,” tutur Dhea yang menganggap perjalanan ini sebagai dream comes true-nya.

Baca Juga : Jadi Pengen Kenalan, Cewek Asal Bandung Ini Pakai Yamaha Scorpio Z Bobber

KELUARGA BARU

Istimewa
Riyanto Tanjung. Dapat keluarga baru selama perjalanan

Beda lagi yang dilakukan oleh Riyanto Tanjung.

Biker asal Cilacap, Jateng ini turing lintas negara.

Mulai dari Indonesia ke Malaysia dan berakhir di Brunei Darussalam.

Ia pun berbagi pengalamannya kepada OTOMOTIF.

“Saya menggunakan motor Kawasaki Versys-X 250 dalam kondisi standar"

"Untuk surat-suratnya, selain SIM lokal, STNK dan KTP, saya melengkapinya dengan SIM Internasional dari Korlantas Polri"

"Carnet de Passage En Douane (CPD) dari IMI alias paspor untuk kendaraan dan juga paspor pribadi,” buka Riyanto sapaannya.

Baca Juga : Nyesek, Waktu Turing Yamaha Scorpio Ini Banyak Yang Nawar Mau Beli, Begitu Dijual Gak Laku-Laku

Start dari Cilacap pada 7 Agustus 2018.

Sempat singgah di Yohyakarta dan Surabaya, perjalanan dilanjutkan dengan menyebrang ke Kalimantan via Sampit dari pelabuah Tanjung Perak.

Perjalanan berat ditemui ketika melintasi Kuching-Sibu dan Bintulu-Miri karena sedang ada pembangunan jalan tol.

“Jalanannya sangat berdebu. Belum diresmikan tapi sudah dipakai. Selain itu kanan-kirinya sangat gersang,” tambahnya.

Riyanto tiba di Brunei Darussalam setelah menempuh jarak 2.800 km.

Keesokan harinya (17/8/2018) mengikuti upacara bendera peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-71 di KBRI Brunei Darussalam.

“Kita upacara bareng dengan WNI yang tinggal di sana. Banyak yang heran juga kalau saya ke sini naik motor. Hahaha…,” kekehnya.

“Perjalanan selama 22 hari yang menempuh jarak kurang lebih 6.000 km sangat berkesan buat saya. Jadi dapat saudara baru dan pengalaman hidup baru.

Merekalah keluarga kita saat kita jauh dari keluarga di rumah,” tutup Riyanto. CJ, RSP/OTOMOTIF