Namun tak berlaku bagi torsi maksimalnya, yang mampu menghasilkan 400 Nm pada 3.000 rpm, lebih besar 47 Nm dari mesin V6.
Di Amerika, mesin empat silinder turbo ini dibekali dengan fitur mild hybrid bernama eTorque.
Sistem hybrid ini menggunakan motor listrik kecil berdaya 48 volt, yang terintegrasi dengan alternator.
Motor listrik kecil ini menggunakan sumber daya dari energi regenerative plus pengereman, untuk menghasilkan torsi ekstra saat berakselerasi.
Tujuannya, selain menghasilkan torsi lebih besar, eTorque membuat konsumsi bahan bakar lebih efisien.
Karakter mesin yang responsif juga didapat dari pengunaan transmisi otomatis dengan 8-percepatan.
Untuk off-road, New Wrangler JL Rubicon juga memiliki crawling ratio 4,0:1, yang membuat lebih perkasa dalam melahap medan off-road.
KEMAMPUAN OFF-ROAD
Untuk kemampuan off-roadnya, New Wrangler JL ini diklaim sesangar pendahulunya.
Dari ground cleareance misalnya, New Wrangler JL lebih leluasa 0,6 inci ketimbang milik JK, yakni 10,8 inci.
Namun untuk water fording (kemampuan melewati genangan air dengan tetap aman), tetap sama dengan pendahulunya, yakni mencapai 30 inci dengan kecepatan 8 kilometer per jam.
Sementara untuk approach angle, New Wrangler JL Rubicon memiliki sudut maksimal 44 derajat.
Sedangkan depature anglenya, ia mampu lolos hingga sudut maksimal 37 dan break over angle.
Tak hanya itu, New Wrangler JL Rubicon ini juga mampu menghadapi obstacle hingga bersudut 27,8 derajat.
Pada varian Rubicon, menggunakan penggerak empat roda part-time bernama Rock-Trac, yang dilengkapi dengan dua differential locker, di depan dan belakang. Fitur ini bisa diaktifkan dengan tombol di dasbor.
Untuk pasar Indonesia, New Wrangler JL Rubicon menggunakan pelek alloy 17 inci, berbalut ban BF-Goodrich Mud-Terrain T/A KM2 dengan profil 255/75 R17.