Jarak pijak antar rodanya juga lebih panjang 5 cm. Ini berarti overhang-nya lebih pendek.
Secara teorinya, spesifikasi tersebut membuatnya jadi mantap dikendarai.
Apalagi kini, suspensinya menggunakan sistem MacPherson strut (depan) serta double wishbone (belakang) sesuai platform TNGA, yang membuat peredaman kaki-kakinya jadi lebih baik.
MESIN
Kalau di pasar Thailand, Camry memiliki 3 varian mesin, yaitu 2.0L, 2.5L dan 2.5L Hybrid.
Nah, di Indonesia berbeda.
Indonesia hanya dapat pembagian dua mesin saja, yaitu 2.5L dan 2.5L Hybrid.
Untuk yang 2.5L mesin konvensional, dibagi lagi jadi 2 tipe, yakni G dan V.
Namun mesin konvensional 2.5L yang dipakai di Tanah Air, berbeda dengan di Thailand.
Di negeri Gajah Putih sana sudah menggunakan mesin baru berkode A25A-FKB berteknologi VVT-IE.
Sedangkan untuk Indonesia, PT Toyota Astra Motor (TAM) masih pede dengan mesin 2AR-FE yang dipakai di generasi sebelumnya.
Namun untuk varian hybrid-nya, baik di Thailand maupun Indonesia punya kesamaan mesin bensin yang dipakai, yaitu berkode A25-FXS 2.5L, 4 silinder segaris, 16 Valve DOHC.
Mesin ini punya daya maksimum 175 dk pada 5.700 rpm, dan torsi puncak 220 Nm antara 3.600 hingga 5.200 rpm.
Sedangkan teknologi hybrid dengan motor generatornya, mampu menghasilkan tenaga sendiri sebesar 87 dk dan torsi maksimum 202 Nm.
Tipe 2.5 HV (Hybrid)
Kode mesin: A25A-FXS
2.5 L Inline 4 silinder 16 Valve DOHC
Dual VVT-iE (Electronic controlled intake)
Tenaga maksimum: 175 dk @5.700 rpm
Torsi maksimum (mesin): 220 Nm @ 3.600-5.200 rpm
Torsi motor elektrik: 202 Nm
Tipe G dan V
Kode mesin: 2AR-FE
2.5 L Inline 4 silinder 16 valve DOHC
Tenaga maksimum: 180 dk @ 6.000 rpm
Torsi maksimum: 234 Nm @ 4.100 rpm