Scoopy Rajai Pasar Skutik Honda Kaltengsel, PCX 150 Kalah, Laris Gara-gara Ini

Ignatius Ferdian - Senin, 15 Juli 2019 | 08:00 WIB

PiIlihan warna Honda Scoopy varian stylish di Indonesia (Ignatius Ferdian - )

Otomotifnet.com - Pasar motor Honda di Kaltengsel (Kalimantan Tengah dan Selatan) makin berkembang pesat.

Salah satu main dealer Honda area Kaltengsel, salah satunya Trio Motor bahkan kewalahan memenuhi permintaan konsumen.

Uniknya, di Kaltengsel Honda Scoopy merajai penjualan disusul Honda PCX 150.

Antonius Silitonga selaku Direktur Marketing PT Trio Motor mengakui penjualan Honda Scoopy memang meningkat.

(Baca Juga: CRF150L Hitam Banyak Diincar Konsumen, Warna Terkesan Netral, Honda: Mudah Dimodifikasi)

“Di Kalimantan Tengah dan Selatan Honda Scoopy memang paling tinggi market share-nya.

Untuk periode bulan Juni, penjualan tembus 60 persen. Sementara Honda PCX 150 menyusul.

Dari permintaan Honda PCX 150 sebesar 1,2 juta, kami baru bisa memenuhi permintaan 900-an unit. Tapi Honda Scoopy tetap yang tertinggi penjualannya,” ujar Anton.

Sementara itu, melonjaknya penjualan Honda Scoopy di Kaltengsel karena memang lebih didominasi anak-anak muda yang senang style.

(Baca Juga: Yamaha NMAX Kalah Telak, Aerox 155 Merajai Kalimantan Barat, Desain Sporty Kuncinya)

“Masyarakat khususnya anak-anak muda di sini (Kaltengsel) mereka menyukai style, dan Honda Scoopy masuk kategori mereka untuk dijadikan kendaraan sehari-hari.

Lebih suka bergaya lah. Apalagi sekarang lagi tren ukuran ban dengan diameter 12 inchi, jadi makin keren tampilan Honda Scoopy,” lanjutnya.

Anton Menambahkan, sukses Honda Scoopy bisa diikuti saudaranya yang baru yakni Honda Genio.

Terlebih Honda Genio memiliki desain dan nama baru, mesin lebih bertenaga dan pastinya tampilan lebih classic.

(Baca Juga: Yamaha Lexi Belum Dilirik Warga Kalimantan Barat, Warna Kalem, Harga Dikira Mahal)

Berbeda dengan motor matic, pasar motor sport tetap bersaing di Kaltengsel sekitar 53 persen secara keseluruhan.

Saat ini motor matic memang lebih mendominasi penjualan dan menjadi pilihan masyarakat khususnya di Kaltengsel.

“Motor matic jadi pilihan karena simple dan mudah dikendarai.

Trennya memang bergeser ke motor matic, dan itu pasti terjadi di beberapa daerah lainnya.

Namun motor sport dan bebek tetap punya pasar dan penggemar sendiri,” tutup Anton.