Listrik Padam Mobilitas Warga Terganggu, YLKI Minta PLN Ganti Rugi Konsumen

Harryt MR - Senin, 5 Agustus 2019 | 17:25 WIB

Ilustrasi macet (Harryt MR - )

Otomotifnet.com - Padamnya listrik di Jabodetabek yang berlangsung sejak siang kemarin (5/8), hingga kini (6/8) masih terjadi di sebagian wilayah.

Akibatnya mobilitas warga jadi terganggu. Salah satunya lampu merah padam, sehingga berdampak kusutnya lalulintas di Jakarta.

Belum lagi soal matinya sarana tranportasi berbasis rel yang menggunakan listrik, seperti commuter line dan MRT. Tentunya membuat susah warga beraktivitas.

Masih ada lagi, kerugian yang dialami pebisnis yang merugi lantaran listrik padam. Sebut saja, bengkel-bengkel resmi dan umum yang jumlahnya tersebar di Jabodetabek.

(Baca Juga: NMAX dan ADV150 Bisa Keren di Bagian Jok, Pakai Accura TRAX, Harga Mulai Rp 140 Ribu)

Atas dasar itu, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta PLN untuk ganti rugi, berupa kompensasi kepada konsumen.

"YLKI meminta PT PLN memberikan kompensasi pada konsumen, bukan hanya berdasar regulasi teknis yang ada, tetapi berdasar kerugian riil yang dialami konsumen akibat pemadaman ini," tegas Tulus Abadi, Ketua Pengurus Harian YLKI.

YLKI menyesalkan terjadinya pemadaman listrik secara total di wilayah Jabodetabek, bahkan area  Jabar lainnya.

Hal ini bisa menjadi tengarai bahwa infrastruktur pembangkit PT PLN belum handal. Oleh karena itu, program pemerintah seharusnya bukan hanya menambah kapasitas pembangkit PLN.

Tetapi juga harus meningkatkan keandalan pembangkit PT PLN, dan infrastruktur pendukung lainnya, seperti transmisi, gardu induk, gardu distribusi, dan sebagainya.

"Padamnya listrik, apalagi di Jabodetabek, bukan hanya merugikan konsumen residensial saja tetapi juga sektor pelaku usaha. Dan hal ini bisa menjadi sinyal buruk bagi daya tarik investasi di Jakarta dan bahkan Indonesia," imbuh Tulus.

Ia melanjutkan, kalau di Jakarta saja seperti ini, bagaimana di luar Jakarta, dan atau di luar Pulau Jawa?

"YLKI meminta managemen PT PLN untuk menjelaskan pada publik apa penyebab gangguan pembangkit di Suralaya, dan lainnya," sambungnya lagi.