Otomotifnet.com – Nissan Motor Indonesia (NMI) akan menjual mobil listrik Nissan Leaf tahun 2020 mendatang.
Hal ini disampaikan Presdir NMI Isao Sekiguchi dalam konferensi pers di Jakarta (4/9/2019).
“Kami siap menjual Leaf tahun 2020,” ujarnya singkat menjawab pertanyaan wartawan.
Dijelaskan Sekiguchi, Nissan Leaf memiliki spek 100 persen tenaga listrik, zero emission.
Kapasitas baterainya mencapai 40 kWh, tenaga 150 dk dan torsi 320 Nm.
Sanggup berakselerasi 0-100 km/jam dalam 7,9 detik dan punya daya jelajah hingga 400 kilometer.
Nissan Leaf juga punya kekedapan kabin selevel mobil premium, mengalahkan Nissan X-Trail dan Teana.
Selain itu juga mudah dikendarai dan dilengkapi e-pedal.
Baca Juga: Wuling E100, Mobil Listrik Kapasitas 2 Orang, Dibawa ke Indonesia Emang Laku Dijual?
Saat e-pedal aktif, mobil akan melakukan deselerasi sehingga mengurangi pemakaian rem.
NMI sudah beberapa tahun belakang aktif melakukan pendekatan dengan berbagai pihak.
Seperti pemerintah, penyedia energi listrik dan penyedia charging station.
“Kami sudah berdiskusi dengan penyedia energi di Indonesia”
“Jadi bagaimana Nissan membangun ekosistem elektrifikasi dengan pemerintah, penyedia elektrifikasi dan charging station”
“Jadi bagaimana Nissan menjadi bagian dari ekosistem, membantu pemerintah lokal ketika terjadi bencana, listrik padam dan banjir”
“Bagaimana Nissan menjadi bagian dari ekosistem, menjadi bagian dari solusi,” papar Sekiguchi.
Baca Juga: Taksi Tesla Model X di Indonesia, Mobilnya Mahal, Konsumsi Listriknya Irit Duit?
Di Jepang, mobil listrik memang menjadi salah satu penolong ketika terjadi bencana.
Bisa untuk suplai listrik rumah, gedung, menjadi penghangat ruangan gedung.
Masayuki Ohsugi, General Manager Research and Development NMI mengungkapkan, di Jepang, Nissan Leaf bukan mobil premium.
Melainkan mobil reguler yang digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Saat ini Nissan Leaf dijual 3,2 juta Yen atau sekitar Rp 432 juta rupiah dengan kurs 1 Yen setara Rp 133,2.
Entah, berapa harganya jika masuk ke Indonesia karena masih pakai skema CBU.
“Untuk awal-awal pasti masuk secara CBU,” ujar Ohsugi.
Belum jelas apakah akan diproduksi atau dirakit di Indonesia.
Lalu siapa yang akan membeli mobil listrik?
Sekiguchi menyebut konsumen Nissan Leaf konsumen baru yang suka dengan sesuatu yang berbeda.
“Solusi mobilitas bukan hanya untuk konsumen saat ini tetapi konsumen di masa depan”
“Kami melihat berdasarkan observasi Nissan, generasi muda enggak selalu melihat mobil itu low MPV atau bukan tapi ingin mobil yang berbeda”
“Saya melihat mobil listrik berperan di masa depan,” papar Sekiguchi.