Kemudian jika gas dibuka, maka muncul lambang anak panah dari deretan bar baterai ke arah bulatan, tentu saja artinya tegangan 96 volt dari baterai ditransfer ke motor listrik, sehingga roda belakang berputar.
Dorongan awalnya memang cukup kuat, tapi karena memiliki gigi rasio sehingga penyalurannya tidak terlalu mengagetkan, terasa smooth namun terus berisi.
Naiknya putaran mesin juga dibarengi sayup-sayup suara ‘ngiing’ khas motor listrik, dan juga tak ada getaran.
Area tesnya memang terbatas, OTOMOTIF hanya mampu mendapatkan top speed 57 km/jam.
“Tenaga yang dihasilkan serta top speed tidak akan berkurang meskipun kapasitas baterai berkurang,"
"Ketika di bawah 0% pun motor masih bisa melaju, tapi indikator kura-kura akan menyala yang artinya power ke listrik dikurangi. Pada kondisi itu kecepatan hanya bisa 20 km/jam,” jelas Reza yang ditemui saat test ride PCX Electric.
Andai bisa dapat unit tesnya pasti seru nih!
Data spesifikasi
P x T x L: 1.960 mm x 740 mm x 1.095 mm
Panjang sumbur roda: 1.380 mm
Jarak terendah ke tanah: 132 mm
Tinggi jok: 760 mm
Berat isi: 144 kg
Kapasitas bagasi: 6 liter
Tipe mesin: Electric motor
Tenaga maksimum: 5,6 dk @5.500 rpm
Torsi maksimum: 18 Nm @500 rpm
Tipe baterai utama: Lithium-ion
Kapasitas baterai utama: 50,4 V / 20,8 Ah (x2)
Tipe rangka: Double cradle
Ban depan: 100/80-14 tubeless
Ban belakang: 120/70-14 tubeless
Rem depan: Cakram
Rem belakang: Teromol
Sistem pengereman: Anti-lock Braking System (ABS)
Suspensi depan: Teleskopik
Suspensi belakang: Swing arm dengan twin suspension
Baterai cadangan: 12 V–5 Ah