Sigra Dan Calya Kedatangan Lawan, Ditantang Renault Triber, Pede Bawa Mesin Tiga Silinder?

Ignatius Ferdian - Sabtu, 7 September 2019 | 15:15 WIB

Renault Triber (Ignatius Ferdian - )

Otomotifnet.com - Renault Triber resmi diperkenalkan di Indonesia untuk bersaing dengan lawannya seperti Daihatsu Sigra dan Toyota Calya.

Renault Triber diperkenalkan di Indonesia menggunakan mesin bensin tiga silinder berkapasitas 1,0 liter yang mampu menyemburkan tenaga 72 hp dengan torsi puncak 96 Nm.

Lantas, apa alasan Renault Triber hanya menggendong mesin tiga silinder? Sementara lawannya sudah empat silinder.

Davy J. Tulian, Chief Operating Officer Maxindo Renault Indonesia mengatakan,
tidak ada masalah dengan mesin tiga silinder, mobil mewah juga banyak yang pakai tiga silinder.

(Baca Juga: Versi Facelift Bakal Muncul, Intip Penjualan Toyota Calya Januari Hingga Agustus 2019)

Ia melihat bahwa kebutuhan orang Indonesia sekarang ini bukan hanya soal mesin.

Tapi pada fitur dan perubahan yang segala sesuatunya menjadi digital, maka teknologinya juga diminta yang tinggi.

Namun, menurutnya teknologi dan fitur yang tinggi itu membuat harga jadi mahal.

"Lalu kita berpikir, bagaimana caranya membuat mobil yang menarik orang Indonesia tapi harganya gak mahal," katanya beberapa waktu lalu.

(Baca Juga: Calya Facelift Enggak Jadi Muncul? Toyota Pilih Kenalkan Corolla Altis Duluan)

"Terus kita lihat lagi apa yang bisa diturunkan tapi harga tetap menarik, ternyata bisa dari mesin, kita melihat peluang, dan bisa bisa buat engine yang murah tapi tetap penuh dengan teknologi," lanjut dia.

Triber disokong mesin yang dinamai engine energy, mesin ini diklaim 20 persen lebih efisien dan 20 persen lebih bertenaga.

"Jadi terbukti meski 1000 cc dapat menghasilkan 72 hp, bahan bakarnya secara regulasi menenggak RON 91 sesuai regulasi Euro4," ujarnya.

Ia menambahkan, Renault Triber sudah melakukan uji jalan di berbagai negara seperti India, Amerika Selatan, dan negara lainnya dengan total 1 juta kilometer.

Meski belum uji jalan di Indonesia, Davy mengklaim kondisi jalan di India dan Indonesia tidak jauh berbeda.