Transmisi Mobil Makin Canggih, Ada Yang Elektronis, Pindah Gigi Tinggal Pencet

Ignatius Ferdian - Jumat, 20 September 2019 | 10:00 WIB

Tuas Transmisi dan Center Knob yang Serupa dengan Kepunyaan Mobil BMW (Ignatius Ferdian - )

Otomotifnet.com - Ilmu mekatronik di dunia otomotif  makin berkembang.

Salah satu aplikasi ilmu tersebut adalah pada pengontrol transmisi otomatis.

Jika sebelumnya hanya bisa dilakukan oleh tuas mekanis, maka belakangan berkembang menjadi tombol, switch, atau tuas elektronis.

Namun pada dasarnya semua transmisi otomatis digerakkan secara mekanikal oleh sistem hidraulis.

(Baca Juga: Mengupas Sasis TNGA All New Corolla Altis, Mulai Handling Hingga Bahan Baku!)

Radityo Herdianto
Paddle Shift yang Hadir di BMW X4 M Sport X

Namun, sistem mekanis­-elektronis membuat perpindahan mode operasi transmisi dilakukan oleh aktuator setelah mendapat sinyal perintah dari pengemudi.

Perkembangan selanjutnya, sistem ini juga terhubung ke ECU (Electronic Control Unit) sehingga sinyal perintah yang diterima tidak serta merta dijalankan.

Namun, komputer juga menganalisis data dari sensor­-sensor di mobil yang membaca kondisi jalan, kecepatan, serta putaran dan beban mesin.

Dengan begitu posisi gigi transmisi bisa dipilih dengan tepat.

(Baca Juga: Piggyback Dari Murah Sampai Mahal Ada, Ahli: Pilih Yang Sering Dipakai di Indonesia)

Modul elektronik ini juga memungkinkan dibuatnya mode-­mode transmisi seperti Sport, Eco, Comfort, dan lain­-lain.

Pengontrol sistem mekanis­-elektronis ini bisa berupa tuas di konsol tengah seperti biasa.

Perbedaan dengan tuas mekanis adalah pengoperasiannya yang hanya perlu sentuhan ringan karena tuas ini hanya berfungsi sebagai tombol elektronis.

Ciri lainnya yaitu pilihan posisi transmisi yang hanya tersedia P, R, N, D, tanpa angka­-angka tambahan.

(Baca Juga: Nissan Note Berteknologi e-Power, 100% Tenaga Listrik Tanpa Perlu Isi Daya Baterai)

Radityo Herdianto
Transmisi Otomatis

Sistem mekanis­-elektronis ini juga memberi keleluasaan lain, seperti terciptanya mode perpindahan gigi manual oleh pengemudi.

Pelopornya adalah Porsche dengan transmisi Tiptronic yang diaplikasikan sebagai opsi tambahan pada 911 Carrera 2 keluaran 1990.

Untuk menaikkan posisi gigi transmisi, pengemudi hanya perlu memberi sentuhan ringan di tuas ke arah simbol (+).

Sebaliknya, untuk menurunkan gigi, tuas digerakkan ke simbol (-­).

(Baca Juga: VW Kodok 1973 Disulap Bertenaga Listrik, Beli Kit Seharga Honda Jazz, Cukup Buat Harian di Jakarta)

Bentuk lain adalah tuas mungil di kolom setir di balik kemudi, mirip tuas sein atau wiper, yang populer dengan sebutan paddle shift.

Prinsip kerjanya sama dengan Tiptronic, simbol (+) untuk menaikkan gigi dan (­-) untuk menurunkannya.

Lagi­-lagi Porsche menjadi pelopor dengan transmisi Tiptronic S di 911 Carrera produksi 1995.

Umumnya paddleshift menerapkan pola peletakan sebelah kanan untuk tuas (+) dan kiri untuk (-­), seperti pada mobil balap dan F1.