Beda kedua di per CVT, milik ADV150 dimensinya lebih panjang, diukur pakai sigmat mencapai 145,16 mm, sementara milik PCX 150 cuma 134,43 mm.
Dengan beberapa perubahan itu, jika dibanding PCX 150 klaimnya tenaga ADV150 lebih kecil namun torsi lebih besar.
Tepatnya ADV 150 punya tenaga 14,4 dk di 8.500 rpm dan torsi 13,8 Nm di 6.500 rpm, tenaga 0,2 dk lebih kecil namun torsinya 0,6 Nm lebih besar dibanding PCX 150.
Meski torsi lebih besar, tidak serta merta membuat tarikan ADV150 lebih responsif di putaran bawah karena bobot roller yang berat. Tarikan awalnya justru lebih smooth dari PCX 150.
(Baca Juga: Honda PCX Electric Direview Pengojek Online, Bahas Battery, Mesin, Desain dan Keamanan)
Lalu bagaimana dengan hasil pengetesan konsumsi bensin keduanya.
Agar seimbang, kami sama-sama menggunakan Pertamax dengan rute perjalanan lebih dari 500 km yang relatif sama. Tester berpostur 173 cm 64 kg yang karakter bawa motornya agresif, dan tanpa ada batasan kecepatan.
Dengan tarikan awal Honda ADV150 yang smooth, ternyata tak serta merta bikin konsumsi bensin boros.
Justru karena jika dirasakan smooth efek dari roller berat dan per keras sehingga minim selip dari area CVT, bisa membuat lebih irit.
(Baca Juga: Honda ADV150 Pakai Ban Dual Purpose, di Jalan Aspal Licin dan Berisik?)