Otomotifnet.com - Toyota Kijang memiliki varian mesin diesel sejak 22 tahun lalu, tepatnya tahun 1997.
Versi mesin diesel sendiri baru hadir di Kijang generasi keempat atau akrab dipanggil 'Kijang Kapsul'.
Kehadiran mesin diesel di Kijang pada Februari 1997 tak lain untuk menghadang laju Isuzu Panther yang terkenal dengan mesin penenggak solarnya.
Mesin diesel berkode 2L yang dipakai Toyota Kijang sebenarnya bukan barang baru.
(Baca Juga: Tipe dan Varian Kijang Diesel)
Sebab mesin diesel 2L ini sebelumnya dipakai oleh Toyota HiAce generasi kedua (H20).
Mesin diesel 2L ini berkonfigurasi empat-silinder dengan kapasitas 2.446 cc.
Mesin diesel 2L di Toyota Kijang menghasilkan tenaga 82 dk/4.200 rpm dan torsi maksimum 162 Nm/2.400 rpm.
Mesin diesel 2L di Toyota Kijang masih menggunakan sistem injeksi tidak langsung (indirect injection).
Sistem indirect injection ini yang dianggap kalah responsif dari sistem injeksi langsung (direct injection).
Namun, alasan TAM pada waktu itu getaran yang ditimbulkan mesin indirect injection lebih rendah dan tidak menghasilkan suara yang terlalu gaduh.
Ciri yang menonjol dari mesin diesel 2L ini adalah kipas pendinginnya yang berukuran besar.
Hebatnya, kipas itu digerakkan dengan memanfaatkan sistem visko dan dilengkapi dengan tensioner otomatis.
(Baca Juga: Kijang Kapsul Mendapat Perhatian Khusus dari Toyota)
Toyota Kijang Diesel pada awalnya dijual dalam 7 varian, yaitu pikap sasis panjang, minibus sasis pendek (SSX dan SSX UP), serta minibus sasis panjang (LX, LX UP, LSX, dan LSX UP).
Pada April 1997 untuk Toyota Kijang Diesel tipe termurah (minibus sasis panjang tipe LX) dijual Rp 36,2 juta sedang tipe termahal Rp 45,950 juta (minibus sasis panjang LSX UP).
Sementara itu untuk model pikap Toyota Kijang Diesel dijual Rp 31,9 juta.
Semuanya harga on-the road DKI Jakarta.